DRI IPB

Mahasiswa IGTF IPB University Tingkatkan Performa Kampung Hijau Tasikmalaya

Berita / Warta LPPM

Mahasiswa IGTF IPB University Tingkatkan Performa Kampung Hijau Tasikmalaya

Dosen IPB University, Dr Soni Trison kunjungi Kampung Hijau di Kampung Margasari, Desa Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, beberapa waktu lalu. Kampung Hijau merupakan bagian dari program IPB Goes to Field (IGTF) yang dilakukan oleh mahasiswa IPB University. Mereka adalah Annisa Nurazizah, Frista Shabila, M Iman Nur Fauzi dan Ariq Nurmahmuddin.

“Kami ingin berbagi cerita dan inspirasi kepada masyarakat sebagai upaya keberlanjutan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang telah dilaksanakan sebelumnya,” ujar Dr Soni.

Menurutnya, IPB Goes to Field merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang dikemas dalam bentuk pembelajaran mahasiswa bersama masyarakat. Kegiatan ini dilakukan secara sukarela sebagai salah satu bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Dengan harapan dapat membantu masyarakat untuk mengatasi permasalahannya.

“Kegiatan IGTF di Kampung Hijau ini sudah berlangsung sejak Rabu, 13 Oktober 2021. Dalam pelaksanaan di lapangan, kegiatan ini melibatkan stakeholder lain yang terkait. Seperti tokoh masyarakat dan pemerintah daerah serta pemuda desa,” imbuhnya.

berita-KOLABORASI KELOMPOK IGTF BERSAMA MASYARAKAT KAMPUNG MARGASARI UNTUK KEBERLANJUTAN KAMPUNG HIJAU MARGASARI, CISAYONG, TASIKMALAYA

Tujuan yang ingin dicapai, lanjutnya, adalah pembangunan kualitas sumberdaya manusia, pengembangan desa hijau yang berkelanjutan, optimalisasi potensi yang ada dan mengembangkan kegiatan ekonomi produktif masyarakat.

“Singkat cerita, dengan adanya kegiatan ini, beberapa tanaman sayur dan buah yang ditanam telah berhasil dipanen dan dinikmati para pengurus. Dengan kata lain, kegiatan ini memberikan hasil yang sudah dirasakan manfaatnya,” tuturnya.

Ke depannya, katanya, hasil panen diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, bahkan bisa diperdagangkan ke skala yang lebih luas dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
Untuk itu, Dr Soni memberikan tips supaya program desa ini berjalan dan bisa menghasilkan uang.

“Ketika membuat program dan ingin maju maka jangan dari satu pemikiran, dari satu kepala. Harus kerjasama menggerakkan masyarakat. Coba untuk kerjasama bersama pemerintahan dan menggerakan BUMDes. Mahasiswa harus punya peran dan lebih berpikir milenial,” imbuhnya. (**/Zul)