DRI IPB

Komite KKN-T IPB University Lakukan Evaluasi dan Penjajakan di Blora, Grobogan dan Pati

Berita / Warta LPPM

Komite KKN-T IPB University Lakukan Evaluasi dan Penjajakan di Blora, Grobogan dan Pati

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University mengunjungi Kabupaten Blora, Grobogan dan Pati, beberapa waktu lalu. Rombongan terdiri dari Tim Komite dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T), Dr Deden Saprudin, Dr Rini Hidayati, Dr Muhammad Findi Alexandi serta Dr Eva Rachmawati.

Kegiatan kunjungan ini diselenggarakan dalam rangka evaluasi dan penjajakan lokasi kegiatan KKN-T tahun 2022. Kegiatan evaluasi dilakukan untuk menindaklanjuti hasil kegiatan tahun lalu di masing-masing lokasi tersebut serta penjajakan lokasi yang berpotensi untuk menjadi tempat penyelenggaraan KKN-T di tahun 2022.

Menurut Dr Deden, ketiga daerah ini memiliki potensi wilayah serta ciri khas masing-masing. Kabupaten Blora memiliki beberapa program unggulan yaitu Dolan Blora, Blora Mengaji, dan Pengentasan Stunting.

Menurut keterangan dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) setempat, lanjutnya, Kabupaten Blora saat ini sedang fokus mengatasi permasalahan pengentasan kemiskinan dan penurunan stunting. Pemerintah Kabupaten Blora selama masa COVID-19 lebih menekankan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) murni lewat Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar masyarakat tetap bisa bertahan.

berita- KOMITE KKN-T IPB EVALUASI DAN PENJAJAKAN KULIAH KERJA NYATA TEMATIK (KKN-T) IPB KE JAWA TENGAH

“Oleh karenanya, diharapkan mahasiswa IPB yang akan melakukan KKN di Kabupaten Blora dapat membantu menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada dan mendukung jalannya program pemerintah sesuai dengan keahlian bidang dan kondisi desa penempatannya nanti,” ujarnya.

Sementara itu, imbuhnya, Kabupaten Grobogan memiliki potensi pengembangan dan penelitian yang cukup banyak terutama di bidang pertanian. Kabupaten Grobogan memiliki luas lahan pertanian lebih dari 82.000 hektar. Beberapa komoditas unggulannya adalah padi, jagung dan kedelai.

“Terdapat Rumah Kedelai Grobogan yang menjadi sentra pengembangan kedelai lokal di Kabupaten Grobogan,” jelasnya.

Kabupaten Pati yang memiliki semboyan Bumi Mina Tani, katanya, memiliki potensi unggul di bidang pertanian dan perikanan tangkap. Kegiatan industri juga sudah berkembang di daerah ini. Selain itu, masyarakat Kabupaten Pati saat ini sedang gencar dilibatkan dalam kegiatan pengelolaan pesisir.

Menurut Harmoko selaku Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kabupaten Pati, ada banyak program pilihan yang nanti bisa dilakukan di sini berkaitan dengan mangrove dan pengelolaan pesisir.
“Pada 2007 sudah terbentuk Forum Pesisir lalu sempat berubah menjadi Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) sesuai arahan dari Provinsi. Kami saat ini juga sedang mengembangkan website untuk perluasan distribusi informasi,” ujarnya.

Harapannya mahasiswa KKN nanti dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memelihara wilayah konservasi mangrove di Pati ini agar abrasi pantai bisa ditanggulangi dan pembentukan desa wisata mangrove dapat terwujud. (**/Zul)