DRI IPB

Kepala LPPM IPB University: Inovasi Teknologi Multi-Kanopi Padi Prospektif Meningkatkan Produktivitas

Berita / Warta LPPM

Kepala LPPM IPB University: Inovasi Teknologi Multi-Kanopi Padi Prospektif Meningkatkan Produktivitas

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University, Dr Ernan Rustiadi, menilai bahwa terobosan teknogi budidaya multi-kanopi padi sangat prospektif. Teknologi ini juga dapat menjadi solusi peningkatan produktivitas.

“Inovasi ini dapat menjadi solusi dalam peningkatan produktivitas padi di nusantara, harapannya teknologi ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas,” terangnya ketika melakukan monitoring dan evaluasi Prioritas Riset Nasional (PRN) Pengembangan Teknologi Multi-kanopi Padi di Sukamandi, Kabupaten Subang, 30/12.

Pada kesempatan yang sama, Dr Ernan juga  menekankan tentang pentingnya membangun kolaborasi dan sinergi.  Pada kunjungannya itu, Kepala LPPM IPB University bersama Kepala Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), Dr Yudi Sastro, didampingi Ketua Peneliti Dr Ahmad Junaedi, malakukan panen di hamparan padi areal riset.

Dr Ahmad Junaedi, ketua tim peneliti menerangkan, “Dalam teknologi ini, Kami mengombinasikan padi unggul yang dihasilkan IPB University dan BB Padi.”  Padi unggul yang dimaksud yaitu IPB-3S dan IPB-9G, dan padi ungul hasil pemuliaan BB Padi yang terdiri dari Inpari-32, Inpari-33, dan Inpari-43, serta varietas lokal Batang Piaman asal Sumatera Barat.

Dosen IPB University itu melanjutkan, tajuk tanaman menghasilkan strata ketinggian yang dipelajari kompatibilitasnya terhadap kontribusi peningkatan produktivitas. Adapun teknik penyisipan padi bertajuk tinggi sebanyak 25 sampai 50 persen, diharapkan berkontribusi terhadap tambahan produktivitas dari penanaman varietas tunggal.

[masterslider id=”491″]

Sementara itu, Dr Yudi Sastro, Kepala BB Padi menyambut baik segala bentuk membangun sinergi, untuk saling memperkuat dan melengkapi ranah tugas maupun bentuk baru kelembagaan yang sedang disiapkan oleh BB Padi. “Kami adalah aset bangsa yang strategis, demikian juga hasil-hasil riset pengembangan varietas unggul dan teknologi budidayanya sangat berperan menunjang kinerja Kementerian Pertanian mewujudkan capaian target produksi beras nasional,” terang Yudi.

Teknologi budidaya padi Multi-Kanopi merupakan salah satu riset dalam skema PRN yang dikoordinasikan LPPM IPB University. Teknologi Multi-Kanopi diuji terap oleh Tim Peneliti IPB University bersama mitra riset BB Padi dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah di Dramaga, Kabupaten Bogor, Sukamandi, Kabupaten Subang, dan food estate Belanti Siam Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah.

Teknologi Multi-Kanopi merupakan salah satu terobosan teknologi yang bisa menjadi solusi peningkatan produktivitas padi di tengah semakin terbatasnya luasan areal produktif. Budidaya padi sistem Multi-Kanopi dikembangkan dari ide orisinal Dr Hajrial Aswinnoor, inventor dari Divisi Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura (AGH) Fakultas Pertanian IPB University. Dr Hajrial juga merupakan pemulia padi IPB-3S dan IPB-9G.

Pengembangan teknologi ini dalam penerapan agronominya dilakukan oleh tim riset yang diketuai Dr Ahmad Junaedi bersama Dr Iskandar Lubis dan Dr Heni Purnamawati dari Divisi Produksi Tanaman AGH IPB University. Tim riset ini juga diperkuat oleh Prof Lilik Budi Prasetyo dan Tim untuk observasi dan analisis spektra dengan drone dan spektrofotoradiometer.  Sementara, riset di area food estate bermitra dengan Dr Susilawati dari BPTP Kalimantan Tengah. (*)