DRI IPB

IPB Goes to field 2017 Program Pengolahan Hasil Pangan Pertanian di Kabupaten Madiun

Berita / Warta LPPM

IPB Goes to field 2017 Program Pengolahan Hasil Pangan Pertanian di Kabupaten Madiun

Kegiatan IPB Goes to field program Pengolahan Hasil Pangan Pertanian di Kabupaten Madiun Jawa timur dilaksanakan di 4 lokasi yaitu Desa Sukasari, Desa Brumbun, Desa Kenongrejo, Desa Blimbing. IGTF di Desa Sukasari diikuti oleh sebanyak 9 mahasiswa dengan kegiatan utama antara lain pemetaan potensi hasil pertanian, pembuatan inovasi produk makanan dengan bahan dasar pisang kepok, sosialisasi pembuatan produk makanan dengan ibu PKK, Studi banding ke Desa Ngranget Untuk mengetahui berbagai hal yang dibutuhkan dalam pemasaran produk. Sedangkan untuk kegiatan tambahan diantaranya mengikuti kegiatan safari klinik pertanian nusantara yang diselenggarakan oleh LPPM IPB di Madiun dan membuat berbagai produk olahan pangan lainnya seperti dendeng suir dari hati pisang, pembuatan eggroll pisang, pembuatan banana pie dan es krim pisang.

[masterslider id=”209″]

Kegiatan IGTF yang dilaksanakan di Desa Brumbun Kabupaten Madiun diikuti oleh 2 mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), 2 mahasiswa RMUTT Thailand, dan 6 mahasiswa IPB. Fokus program IGTF di Desa Brumbun bertujuan untuk menggali potensi tersembunyi dan memberdayakan masyarakat desa untuk mengolah talas menjadi produk yang memiliki nilai tambah dan harga lebih tinggi. Berbagai jenis produk dari bahan baku talas yang dihasilkan oleh mahasiswa IGTF di Desa Brumbun yaitu tepung talas, keripik talas, talas fermentasi dan kue coklat talas hasil fermentasi. Mahasiswa IGTF di Desa Brumbun juga menciptakan sebuah merk dagang produk kemasan yang diberi nama “Buntaro” yang merupakan singkatan dari Brumbun Taro. Ada 4 produk yang diciptakan yaitu Buntaro Flour, Buntaro Chips, Buntaro Dodol, dan Buntaro Brownies.

Di Desa Kenongrejo, kegiatan utama yang dilaksanakan oleh mahasiswa IGTF antara lain  pengolahan makanan dari bahan baku gembili, survei lapangan, sosialisasi dengan warga desa, dan pemetaan potensi produk lokal di Desa Kenongorejo. Beberapa produk olahan berbahan baku gembili yang diciptakan mahasiswa IGTF di Desa Kenongrejo yaitu opak gembili, dodol gembili, dodol tapi, selai gembili, dan kue kering gembili. IGTF di Desa Kenongrejo tersebut diikuti oleh 7 mahasiswa yang berasal dari RMUTT Thailand (2 orang), IPB (2 orang), Uniska (1 orang) dan UINSA (1 orang).

Kegiatan utama mahasiswa IGTF yang dilaksanakan di Desa Belimbing adalah membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh asosiasi pengrajin produk olahan dari coklat (APOKAT) yang sudah tidak aktif lagi selama setahun terakhir. Dalam hal ini, mahasiswa IGTF dibantu dengan fasilitator SLAK lebih fokus pada penguatan anggota APOKAT di Desa Blimbing melalui metode pendekatan KUPAR (to Know, to Understand, to Plan, to Action, To Change). Untuk kegiatan tambahan yang dilaksanakan di Desa Belimbing yaitu pengolahan pisang menjadi tepung pisang, donat, selai, cookies dan es krim, kerjabakti bersama warga, dan kunjungan ke ke SDN Blimbing 02 untuk mengenalkan budaya asing kepada siswa dan siswi SD. IGTF di Desa Blimbing diikuti oleh 8 mahasiswa yang berasal dari RMUTT Thailand (2 orang), IPB (4 orang), Uniska (1 orang) dan UINSA (1 orang).

Download PDF