DRI IPB

FGD Pengelolaan Lahan Gambut Berwawasan Lingkungan

Berita / Warta LPPM

FGD Pengelolaan Lahan Gambut Berwawasan Lingkungan

IPB bekerjasama dengan Perkumpulan Masyarakat Gambut Indonesia (HGI), The University of Sydney, dan Australia Institute menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait pengelolaan lahan gambut berwawasan lingkungan di Gedung Technosnet IPB, Kampus IPB Baranangsiang, Kamis (14/12/2017). FGD pengelolaan lahan gambut berwawasan lingkungan ini merupakan rangkaian seri FGD tentang gambut yang ke-11, sebagai wujud sumbangan pemikiran civa IPB dan HGI terhadap permasalahan pengelolaan lahan gambut di Indonesia. Forum ini menghadirkan para pemangku kepentingan guna membahas dan memahami perkembangan terbaru, seputar arah: kebijakan dan strategi pengembangan lahan gambut yang berkelanjutan, permasalahan dan kendala serta kemajuan yang dihadapi pelaku usaha dalam implementasinya, teknik dan teknologi adaptif yang dapat diterapkan atau diujicobakan untuk memperbaiki pengelolaan lahan gambut.

 [masterslider id=”224″]

Hadir pada kesempatan FGD ini, Deputi Koordinasi Bidang Pangan dan Pertanian Kemenko Perekonomian (Ir. Musdhalifah Machmud MT), Dirjen Perkebunan Kementan (Ir.Bambang MM), Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) (Dr Iman Santoso), Kepala LPPM IPB (Dr. Ir. Prastowo, MEng), Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Togar Sitanggang), Kepala BBSDLP Balitbang Kementan (Prof. Dedi Nursyamsi), Guru Besar Kehutanan IPB (Prof. Dr. Yanto Santoso) dan Guru Besar Universitas Sydney (Prof. Budiman Minasny) selaku pada narasumber. FGD ini juga diikuti oleh para peneliti terkait pengelolaan lahan gambut, dan pelaku usaha/swasta di sektor kehutanan dan perkebunan

Dalam rilis sambutannya, Kepala LPPM IPB (Dr. Prastowo, MEng) menyampaikan upaya perbaikan dalam mengelola lahan gambut semakin mendapat perhatian dari berbagai aspek meliputi kebijakan dan implementasi maupun aspek teknis, sosial dan lingkungan, serta pengelolaanya baik dalam skala kawasan hidrologi gambut maupun dalam skala operasional di lahan budidaya.

Kemajuan dalam pengelolaan lahan gambut banyak diperoleh seperti peningkatan produktivitas tanaman yang dibudidayakan, kebakaran lahan yang menurun dari tahun ke tahun, serta semakin cepatnya penanganan bila terjadi kebakaran lahan gambut. Namun, semakin ketatnya regulasi pengelolaan lahan gambut menjadi persoalan dan kendala baru dalam implementasinya bagi para praktisi maupun pelaku usaha. Oleh karena itu, perlu sinergi bersama dari pemangku kebijakan, pelaku usaha, peneliti maupun akademisi, serta pemerhati gambut guna menghasilkan solusi yang mampu mengatasi persoalan dan kendala yang dihadapi.

Dr. Prastowo mengatakan, forum ini menghadirkan para pemangku kepentingan guna membahas dan memahami perkembangan terbaru, seputar arah kebijakan dan strategi pengembangan lahan gambut yang berkelanjutan, permasalahan dan kendala serta kemajuan yang dihadapi pelaku usaha dalam implementasinya, teknik dan teknologi adaptif yang dapat diterapkan atau diujicobakan untuk memperbaiki pengelolaan lahan gambut.

“Saya berharap forum ini menghasilkan rekomendasi yang implementatif untuk mengatasi berbagai bentuk permasalahan yang dihadapi,” Ujar Dr. Prastowo.

Pada kesempatan ini Prof. Budi Indra Setiawan, Guru Besar pada Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB menyoroti pentingnya pengelolaan air di lahan gambut melalui pengkondisian muka air gambut pada batasan yang dapat ditoleransi melalui pengaturan debit dan muka air di saluran yang mengelilingi lahan yang ditanami. Keberhasilan pemanfaatan lahan gambut sangat tergantung pada kemampuan mengondisikan kelembaban gambut pada kisaran yang kondusif bagi pertumbuhan tanaman dan terhindar dari resiko degradasi lingkungan. Melalui model hidrologi yang dikembangkan, dapat ditentukan dimensi lahan budidaya, saluran dan pintu air yang optimum dan ekonomis.

Ketua HGI yakni Prof.Dr Supiandi Sabiham mengatakan upaya pengendalian penggunaan lahan gambut, yang telah dilakukan oleh pemerintah melalui pendekatan kebijakan (PP 57 tahun 2016 Jo PP 71 tahun 2014) tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut beserta turunannya perlu dilakukan pengkajian kembali secara komprehensif melalui kerjasama penelitian. Pendekatan riset yang difokuskan pada “pengelolaan lahan gambut yang baik dan bertanggungjawab” melalui penerapan teknologi adaptasi, pengembangan masyarakat, dan kerjasama antara masyarakat, pengusaha dan pemerintah dapat diusulkan menjadi program pengembangan lahan gambut di Indonesia ke depan. Sementara itu APHI menyampaikan perlunya jaminan kelangsungan jaminan usaha di sektor kehutanan utamanya di lahan gambut terkait dengan kebijakan konservasi yang diatur oleh pemerintah.

Artikel berita terkait

http://industri.bisnis.com/read/20171214/99/718284/solusi-pengelolaan-lahan-gambut-berwawasan-lingkungan-dibahas

http://industri.bisnis.com/read/20171214/99/718395/tak-hanya-industri-riset-juga-terdampak-pp-gambut