DRI IPB

Evaluasi KKN-T 2017 dan Rencana Tahun 2018 di Kabupaten Majalengka

Berita / Warta LPPM

Evaluasi KKN-T 2017 dan Rencana Tahun 2018 di Kabupaten Majalengka

Senin (27/11), Sekretaris LPPM IPB (Dr. Agus Oman Sudrajat ), Tim Komisi KKN-T IPB (Dr. Titiek Siti Yuliani dan Dr. Ahyar Ismail) serta Dosen Koordinator Wilayah Majalengka (Danang Pramudita, M.Si) melaksanakan evaluasi kegiatan KKN-T 2017 di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Evaluasi yang dilaksanakan di Aula Bappelitbangda Kabupaten Majalengka dihadiri oleh Kepala Bappelitbangda Majalengka (Drs. Edy Noor Sudjatmiko, M.Si), Kepala Bidang perekonomian Bappelitbangda, Kepala Bidang Litbang Bappelitbangda, Dinas Pertanian dan Perikanan, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan serta Perwakilan kecamatan di lokasi KKN.

 [masterslider id=”218″]

Kegiatan diawali dengan presentasi dari pihak Bappelitbangda Majalengka terkait dengan potensi dan permasalahan yang dimiliki oleh Kabupaten Majalengka. Dalam konteks potensi pengembangan wilayah, Majalengka saat ini merupakan wilayah yang potensial akan tumbuh dan berkembang apalagi dengan adanya rencana pengembangan aerocity yang ada di sekitar Kecamatan Kertajati untuk menunjang Bandara Udara Internasional Jawa Barat. Perekonomian Majalengka diprediksi akan meningkat seiring dengan pembukaan bandara dan aerocity khususnya dalam bidang jasa. Namun demikian, pembangunan pertanian di Majalengka juga tidak luput dari ancaman dengan adanya pembangunan tersebut, karena banyak lahan pertanian yang akan beralih fungsi di Kabupaten Majalengka sehingga akan mengganggu ketahan pangan di Majalengka. Tidak hanya aspek ketahanan pangan saja, dengan laju konversi sawah yang mencapai 40 hektar/ tahun juga berimplikasi terhadap hilangnya perkerjaan bagi para petani skala kecil di Majalengka. Apalagi golongan petani skala kecil tersebut termasuk dalam kategori penduduk dengan pendapatan rendah di Majalengka.

Permasalahan ini disodorkan oleh kepala Bapelitbangda Majalengka dalam rangka pembuka untuk diskusi evaluasi pelaksanaan KKN-T IPB di Majalengka pada tahun 2017. Kepala Bappelitbangda berharap IPB dengan keilmuannya dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh Majalengka. Dr. Agus Oman Sudrajat selaku sekretaris LPPM menyampaikan   bahwa IPB selalu berupaya untuk berkontribusi bagi pembangunan di daerah dan pemberdayaan masyarakat diantaranya melalui beberapa program seperti KKN-T IPB, IPB goes to field, sekolah alam, cyber extension maupun program lainnya yang bertujuan untuk mendekatkan inovasi yang dimiliki oleh IPB dengan masyarakat. Kegiatan KKN-T yang telah dilakukan pada tahun 2017 merupakan salah satu bentuk nyata dari dosen dan mahasiswa IPB untuk terlibat secara aktif menyelesaikan permasalahan di Majalengka. Meskipun secara kontribusi masih sedikit, namun mahasiswa selama pelaksanaan KKN-T sudah mengoptimalkan kerja mereka dengan menghasilkan beberapa kegiatan yaitu;

  1. Pemetaan Potensi Desa
  2. Pengembangan UMKM (Promosi, pelatihan pembuatan produk baru, packaging)
  3. Program Pertanian (percontohan penanaman, introduksi bibit unggul, vertikultur, pembuatan pupuk organik)
  4. Program Peternakan (pembuatan pakan ternak)
  5. Program Lingkungan (bank sampah, pembuatan produk daur ulang)
  6. Program Pendidikan Pertanian dan Lingkungan (Sosialisasi dan pelatihan ke sekolah-sekolah)
  7. Pengembangan wisata (promosi wisata, pembuatan peta jalur wisata, perencanaan kawasan wisata)

Kegiatan tersebut dilaksanakan di lima kecamatan di Majalengka, yaitu Kecamatan Rajagaluh, Kecamatan Sindangwangi, Kecamatan Sukahaji, Kecamatan Maja dan Kecamatan Argapura. IPB menempatkan 165 mahasiswa yang disebar di 25 Desa dengan jumlah mahasiswa per desa sekitar 6-7 orang. Kelima kecamatan tersebut dipilih berdasarkan hasil diskusi antara IPB dengan Bappelitbangda dan disesuaikan degan tema KKN-T di Majalengka. Tema KKN-T di Majalengka adalah “Pengembangan Ekonomi Desa Berbasis UMKM dan Agrowisata”. Dari hasil pemaparan pelaksanaan KKN-T tersebut, pemerintah Kabupaten Majalengka mengapresiasi terhadap pelaksanaan KKN-T IPB tahun 2017 dan berharap ada kesinambungan dalam pelaksanaan program. Sebagai contoh jika saat ini mahasiswa sudah mampu untuk membantu dalam pembuatan produk olahan dan desain kemasan serta pemasaran, ke depan KKN-T berikutnya harus sudah mampu mendorong terciptanya toko online di Desa atau Kecamatan. Hal ini selaras dengan rencana IPB yang akan melaksanakan KKN-T di Majalengka pada tahun 2018. IPB berkomitmen untuk minimal melaksanakan KKN-T di Majalengka selama 3 tahun sehingga sinergi dan keberlanjutan program dapat berjalan dengan baik.

Berdasarkan hasil evaluasi disepakati poin-poin berikut terkait rencana pelaksanaan KKN-T tahun 2018, yaitu;

  1. Perbaikan kooordinasi pelaksanaan KKN-T
  2. Sinergi program KKN-T dengan program kerja Pemda Majalengka khususnya OPD teknis
  3. Sinergi program KKM-T dengan program IPB lainnya seperti program Upsus, IPB goes to field, klinik tanaman, dan lainnya
  4. Pemantapan rancangan program oleh mahasiswa

Pada tahun 2018, diharapkan mahasiswa dalam melaksanakan program bersinergi dengan pemda majalengka melalui dinas teknis. Beberapa program yang dapat disinergikan diantaranya adalah pengembangan desa wisata dengan dinas pariwisata. Desa-desa yang dilakukan KKN-T pada tahun 2017 dapat dibina secara berkelanjutan pada tahun 2018 untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang terlibat dalam wisata. Wisata yang dikembangkan adalah community based tourism, sehingga peran IPB dalam membantu mewujudukan program Desa Wisata sangat diharapkan. Pada bidang pertanian, introduksi inovasi pertanian seperti benih IPB 3S sangat diharapkan oleh pemerintah kabupaten Majalengka termasuk juga pengembangan rumah pangan lestari melalui teknik vertikultur maupun hidroponik. Selain itu untuk lebih mempertegas peran dan fungsi dari IPB serta Pemda Majalengka dalam pelaksanaan KKN-T IPB, diusulkan untuk membuat proposal KKN-T bersama antara IPB dengan Kabupaten Majalengka yang berisikan rencana program KKN-T dalam 5 tahun ke depan serta indikator capaian dari pelaksanaan KKN-T tersebut, sehingga pelaksanaannya dapat lebih baik dan terukur. KKN-T IPB dalam 3-5 tahun ke depan diharapkan menghasilkan perubahan signifikan dalam pembangunan di Kabupaten Majalengka.

Download PDF