DRI IPB

Dosen Pulang Kampung IPB University Uji Coba Aplikasi Irigasi Cerdas di Nganjuk

Berita / Warta LPPM

Dosen Pulang Kampung IPB University Uji Coba Aplikasi Irigasi Cerdas di Nganjuk

Tiga dosen dari IPB University melakukan ujicoba dan pelatihan aplikasi irigasi cerdas di Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Buana Lestari, Desa Betet, Kecamatan Ngronggot, Nganjuk, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Mereka adalah Dr Prastowo dan Dr Satyanto, dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) dan Ir Bonjok Istiaji, MSi dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) yang digelar oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University. Pelatihan Aplikasi Irigasi Cerdas (Smart Irrigation) ini sebagai upaya introduksi salah satu inovasi irigasi.

Sebelum pelaksanaan pelatihan, LPPM IPB University telah menyerahkan seperangkat peralatan sensor tanah, sensor udara, sensor air dan sistem kontrol. Selanjutnya bersama dengan P4S Buana Lestari, dosen IPB University melakukan uji coba pemasangan instalasi sistem sensor dan sistem kendali pada budidaya melon secara hidroponik dalam sebuah rumah kaca (green house).

berita-Uji Coba dan Pelatihan “Aplikasi Irigasi Cerdas”  di P4S Buana Lestari Kab. Nganjuk, Jawa Timur”

Menurut Dr Prastowo, ada 20 peserta petani dan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) setempat dengan sangat antusias.  Pelatihan ini dimaksudkan untuk memperkenalkan dan menjelaskan kepada petani manfaat dari aplikasi irigasi Cerdas. Yakni hemat air, hemat nutrisi, hemat energi, hemat tenaga kerja dan hemat biaya irigasi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan usaha tani.

“Instalasi sensor dan sistem kontrol ini untuk mengatur dan mengukur jadwal irigasi (irrigation scheduling)  sesuai kebutuhan tanaman secara presisi. Melalui penerapan irigasi cerdas ini, air irigasi diberikan tepat waktu dan tepat jumlah, dengan sistem kendali yang lebih mudah dan dapat dilakukan dari jarak jauh (berbasis internet). Instalasi uji coba ini disiapkan sekaligus sebagai bahan praktikum petani peserta pelatihan,” imbuh Dr Prastowo.
Sesuai dengan topik pelatihan, materi yang disampaikan meliputi kapita selekta teknik irigasi, mengenal hidroponik, perencanaan jadwal irigasi, on-demand irrigation dan irigasi otomatis. Pelatihan diakhiri dengan kegiatan praktikum. Peserta mengamati dan mempraktikkan secara langsung operasi irigasi otomatis, dengan menggunakan instrumen sensor dan sistem kendali yang telah terpasang.

“Ini adalah irigasi masa depan,” kata Saikhu, Ketua P4S Buana Lestari Kabupaten Nganjuk. Hal yang sama juga disampaikan Asrori, sebagai penanggung jawab green house yang saat ini sedang membudidayakan tanaman melon dengan irigasi tetes.  “Saya yakin penggunaan air irigasi dan nutrisi akan jauh lebih hemat,” katanya.  Selain dosen, ada dua mahasiswa dari Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fateta yang ikut serta dalam kegiatan ini. Mereka adalah Alvian dan Rabbani. (**/Zul)