DRI IPB

Dosen Mengabdi IPB University Kupas Potensi Rumput Laut di Kabupaten Bekasi

Berita / Warta LPPM

Dosen Mengabdi IPB University Kupas Potensi Rumput Laut di Kabupaten Bekasi

Menindaklanjuti kerjasama yang terjalin antara IPB University dengan Balitbangda Kabupaten Bekasi, beberapa waktu yang lalu, melalui Program Dosen Mengabdi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) bantu petakan potensi perikanan di Kabupaten Bekasi. Beberapa dosen IPB University yang terlibat dalam program ini adalah Prof Dr Nurjanah, Prof Dr Tati Nurhayati, Dr Mala Nurilmala, Dr Asadatun Abdullah dan Dr Roni Nugraha.

Kegiatan yang mengambil tema “Karakteristik dan Pemanfaatan Potensi Perikanan di Bekasi untuk Meningkatkan Nilai Tambah” ini melibatkan enam instansi yakni Balitbang Bekasi, Dinas Perikanan Laut Bekasi, Bidang Pemerintahan Kabupaten Bekasi, Bidang Pemerintahan Balitbang Kab Bekasi, Dinas Perikanan 2 (Koord PP-Halim), dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Bekasi.

“Pada kegiatan awal, kami melakukan penggalian informasi terkait potensi perikanan yang ada di Kabupaten Bekasi terutama perikanan laut. Disamping itu juga dilakukan penggalian informasi terkait bentuk olahan hasil perikanan dan pemasaran hasil perikanan yang telah dilakukan di Kabupaten Bekasi. Kami juga melakukan penggalian informasi terkait dengan status gizi masyarakat yang ada di wilayah kabupaten Bekasi” ujar Prof Nurjanah.

fpik_BERITA

Menurutnya ada lima kegiatan yang akan dilakukan selama program Dosen Mengabdi berlangsung. Yakni menentukan karakteristik rumput laut dan produk turunannya, pemanfaatan bandeng dan limbahnya, penanganan dan nilai gizi ikan, karakteristik moluska dan prospek pemanfaatannya dan mengenal gejala keracunan makan ikan dan cara penanggulangan awal.

“Dari hasil penelusuran awal kami tentang potensi rumput laut di Kabupaten Bekasi, kami temukan bahwa masyarakat telah membudidayakan rumput laut jenis Gracillaria sp sejak tahun 2007. Budidaya (tambak) rumput laut sudah berjalan terintegrasi dengan budidaya bandeng. Sudah ada pengolahan secara tradisional untuk pembuatan beberapa jenis produk olahan. Contohnya dodol rumput laut. Tapi masih perlu ditingkatkan sampai bisa dikomersilkan secara lebih baik,” ujar pakar rumput laut IPB University ini.

Prof Nurjanah juga menambahkan bahwa sebagian besar rumput laut dijual dalam bentuk utuh kering sehingga nilai tambahnya tidak ada untuk masyarakat di sekitar wilayah budidaya. Rumput laut dipanen setahun 5-6 kali dengan jumlah hasil panen per hektarnya sebanyak empat sampai lima ton. Penjualan rumput laut kering adalah ke daerah Surabaya dan Malang.

“Kami juga menemukan bahwa pemahaman masyarakat tentang manfaat rumput laut untuk pangan dan non pangan belum memadai,” imbuhnya. (**/Zul)