Verifikasi Pembentukan Calon SPR di Kabupaten Gianyar oleh LPPM IPB
Verifikasi Pembentukan Calon SPR di Kabupaten Gianyar oleh LPPM IPB
Pada tanggal 5 – 6 Februari 2017, dua Guru Besar IPB turun lapang menuju Kabupaten Gianyar, Bali. Beliau adalah Prof. Dr. Ir. Muladno, MSA (Koordinator SPR LPPM IPB) dan Prof. Dr. drh. Agik Suprayogi, M.Sc.Agr (Wakil Kepala LPPM IPB Bidang Penelitian). Kunjungan dua hari tersebut bertujuan untuk verifikasi rencana pembentukan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang merupakan prosedur awal dalam pendirian SPR. Dalam verifikasi tersebut, Tim LPPM IPB ingin menyerap aspirasi dari jajaran dinas dan para peternak tentang keinginan kedepan di bidang peternakan, sekaligus memahami dan melihat langsung cara beternak yang telah mereka lakukan.
[masterslider id=”123″]
Untuk itu, pada Minggu 5 Februari 2017, Tim LPPM IPB bersama Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar (Ir. Made Raka, M.Si) dan jajarannya menuju calon lokasi SPR di Dusun Banjar Mumbi, Desa Pupuan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Sungguh luar biasa sambutan para peternak menyambut kedatangan tim LPPM IPB. Mereka tahu tujuan kunjungan tersebut adalah untuk pembentukan SPR oleh sebab itu mereka sangat antusias menghadirkan SPR di lokasinya walaupun sudah ada program kelompok ternak SEMANTRI (pengembangan sapi terpadu) yang dibentuk oleh Provinsi Bali. Nampaknya mereka tahu bedanya antara SPR dengan SEMANTRI. Mereka sadar bahwa SEMANTRI belumlah lengkap, karena itu semata tentang pengelolaan teknik peternakan yang baik dan terintegrasi, namun SPR memiliki nilai lebih karena sudah mengarah langsung pada penguatan kelembagaan menuju bisnis secara kelompok dalam satu manajemen dan satu pintu pemasaran. Mereka berharap betul pada IPB dan Dinas Pertanian agar SPR dapat segera dibentuk.
Pada Senin 6 Februari 2017, Tim LPPM IPB hadir ke kantor Dinas Peternakan Kabupaten Gianyar sebagai lanjutan kunjungan lapang. Di kantor dinas, Tim bertemu Kepala Dinas, asisten ahli Bupati Kabupaten Gianyar (Prof. Dr. drh. I Ketut Puja, M.Kes.), dan Staf dinas dalam acara sosialisasi SPR. Pada acara ini, sebagian besar Staf dinas masih belum paham tentang SPR, mereka awalnya masih menganggap sama dengan program pembentukan kelompok peternak SEMANTRI, namun setelah mendengar paparan dan diskusi, mereka baru menyadari perbedaan dan prospek pengembangan SPR yang lebih baik dibanding dengan program SEMANTRI.
Pada prinsipnya mereka akhirnya paham apa itu SPR, bagaimana proses pendirian, dan bagaimana mekanisme kolaborasinya. Dengan demikian, saat ini justru peran utama ada di LPPM IPB sebagai penggagas SPR itu sendiri, tentu bersama Dinas Pertanian maupun Perguruan Tinggi setempat harus padu dalam berbagi peran dan tanggung jawab. Universitas setempat yang harus dirangkul oleh IPB diantaranya Universitas Udayana (UDAYANA) dan Universitas Warmadewa di Denpasar, Bali. Tim sempat berkomunikasi dengan utusan dari kedua Universitas ini dan dalam jangka pendek akan segera diatur pertemuan sebagai upaya implementasi aktifitas bersama di Kabupaten Gianyar. Semoga upaya LPPM IPB dapat memenuhi harapan para peternak di Kabupaten Gianyar, dan SPR dapat terwujud nyata di lapangan. (Asupray, 21/2/17)
Download : PDF