Siap-Siap Ikuti Pimnas Yuk!
Siap-Siap Ikuti Pimnas Yuk!
Siap-Siap Ikuti Pimnas Yuk!
Image: corbis.com
JAKARTA – Ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) sudah dimulai kembali. Untuk mempersiapkan perguruan tinggi (PT) mengikuti perhelatan tahunan tersebut, Direktorat Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional (Ditjen Dikti Kemendiknas) pun berbagi tips ke berbagai PT, salah satunya Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.
Dalam Workshop Program Kreativitas Mahasiswa Bersama Tim Reviewer PKM Nasional yang diadakan baru-baru ini, Dosen Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor M Rur memberi tips sukses Pimnas.
Menurut Ronny, kata kunci dalam meloloskan suatu proposal untuk dibiayai dan dinominasikan untuk ke PIMNAS adalah Kreativitas. Kreativitas yang diharapkan tidak selalu berupa ide baru dan tidak selalu berupa hal yang canggih. Pada kenyataannya kreativitas itu tidak muncul dengan sendirinya, akan tetapi harus ditimbulkan dan diasah. Oleh sebab itu bantuan pembimbing dalam hal ini sangat penting. Pada ajang kompetisi ini, tingkat kreativitas mahasiswalah yang diuji. Selanjutnya untuk mewadahi berbagai kategori Program Kreativitas mahasiswa (PKM) dibagi dalam 6 kategori, yaitu PKM-P (Penelitian), PKMT (Penerapan Teknologi), PKMM (Pengabdian Kepada Masyarakat), PKMK (Kewirausahaan), PKM-AI (Penulisan Artikel Ilmiah) dan PKM-GT (Gagasan Tertulis).
Pada kategori Program Kreativitas Mahasiswa-penerapan Teknologi (PKMT), yang terpenting adalah penerapan kreativitas mahasiswa dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat produktif. Dia juga menganjurkan bidang yang diteliti pada kategori Program Kreativitas Mahasiswa-Penelitian (PKMP) adalah yang sesuai bidang keahlian masing-masing dan tetap pada penekanan ide kreatif yang akan diteliti.
Sementara, pada Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian kepada Masyarakat (PKMM), bentuk kreativitas dalam penerapan ide kreatif di masyarakat menjadi titik perhatian utama. Baik PKMT maupun PKMM menekankan pentingnya kebutuhan
masyarakat dalam pelaksanaannya. Kerancuan sering terjadi pada kedua kelompok PKM ini, karena seringkali mahasiswa mendesign programnya tidak berdasarkan kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, untuk kedua kategori PKM ini diperlukan mitra yang disyaratkan adanya surat perjanjian kesediaan mitra untuk bekerjasama dengan mahasiswa dalam pelaksanaan program PKM ini.
Program PKMK diperuntukkan bagi mahasiswa yang ingin memulai kegiatan kewirausahaannya dengan ide kreatifnya. Direncanakan pada penerimaan proposal tahun ini (batas akhir tanggal 8 Oktober 2010), proposal yang lolos akan dibiayai maksimal sebesar Rp. 10 juta Rupiah per proposal. Mengingat ketatnya tingkat seleksi dan banyaknya jumlah proposal yang masuk dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia (tahun lalu mencapai 22 ribu proposal), diharapkan mahasiswa dan pembimbing dapat dengan cermat membaca dan menuliskan proposalnya berdasarkan panduan yang dapat di download di website DP2M DIKTI agar tingginya persentasi proposal yang tidak lolos seleksi administrasi tidak terulang kembali.
Selain dalam bidang PKM, tips sukses Pimnas juga dibagikan dalam kategori Poster dan Gelar Produk. Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB) Tendy Yulisca Ramadin menyatakan, “Kekuatan poster itu sangat besar, ada yang mengatakan bahwa bentuk visual itu bisa mewakili seribu kata.”
Tendy menjelaskan, sebagai sarana propaganda, dan promosi produk, poster harus berhasil menyampaikan informasi dalam waktu singkat. Karena itu, poster biasanya didesain penuh warna, menggunakan huruf besar dan unik, serta paduan gambar dan pemasangan pesan yang efisien. “Poster akademik seperti PKM harus mampu menerangkan hasil riset, dan minimal bisa dibaca dalam jarak sekitar dua meter,” imbuhnya. (rhs)