Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat (Ilmu Genetika dalam Al Qur’an)
Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat (Ilmu Genetika dalam Al Qur’an)
IPB PRESS telah menerbitkan buku ” Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat (Ilmu Genetika dalam Al Qur’an)”
PENULIS :
Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, MRur.Sc.
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc,
SINOPSIS :
Segala sesuatu yang ada di muka bumi dan di alam semesta ini adalah milik Allah SWT, oleh sebab itu pengetahuan yang terkandung dalam Al Quran seyogyanya tidak dipisahkan dengan fenomena yang ada di alam semesta ini. Manusia tidak akan dapat menciptakan teknologi atau ilmu, melainkan hanya menemukan dan menggali ilmu Allah SWT.
Buku ini membahas ilmu pewarisan sifat (genetika) yang menyangkut berbagai teori yang paling banyak menyita perhatian akhir akhir ini, seperti teori mendel, teori evolusi, teori genetika tumbuh kembang, teori seleksi, teori Darwin, teori ketahanan terhadap penyakit, teori rekayasa genetik dll yang dihubungkan akar keilmuannya di dalam Al Qur’an sebagai lautan ilmu pengetahuan yang tidak ternilai dan tidak ada ujungnya.
Jumlah Halaman : 114 Halaman
Daftar isi :
- Pendahuluan
- Genetika Tumbuh Kembang
- P = G + E + GxE
- Teori Mendel vs DNA Mitokondria
- Teori Keragaman Genetik
- Teori Evolusi Darwin
- Teori Seleksi
- Teori Penciutan Populasi
- Teori Ketuaan (aging)
- Laki laki dan Perempuan Diciptakan berbeda
- Teori Lebah Madu
- Mengapa Daging Babi Haram ?
- Immunogenetics
- Genetika Tingkah Laku
- Perkawinan Sekerabat
- Peradapan Manusia, Ternak dan Agama
- Rekayasa Genetik dan Teknologi Reproduksi
- Penutup
Harga Buku Rp. 19.000,- (Sembilan Belas Ribu Rupiah), harga ini sudah termasuk 2,5% infak yang akan disalurkan kepada yang berhak menerimanya.
Tersedia di Toko Buku Gramedia, Gunung Agung, TogaMas, Gudang Buku dan Toko Buku terdekat. Pesan Antar di 0251 – 939 8501
Pertanyaan untuk Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor M.Rur.Sc., Ahli Genetika IPB
oleh jayadi
Rubrik: Inohong
Al-Quran Sumber Ilmu Pengetahuan
Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor M.Rur.Sc., seorang ahli genetika Institut Pertanian Bogor (IPB) telah menerbitkan buku terbarunya yang berjudul Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat (Ilmu Genetika dalam Al-Quran). Apa yang dibahas dala buku tersebut dan apa latan belakang pemilik sapaan Ronny itu membuat buku tersebut? Berikut petikan wawancaranya kepada Hutami Pudya dari Jurnal Bogor.
Bisakah Anda menceritakan sekilas mengenai buku terbaru Anda?
Tahun ini saya bersama dengan Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc telah membuat buku yang berjudul Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat (Ilmu Genetika dalam Al-Quran). Buku ini membahas rahasia dan hikmah ilmu pewarisan sifat atau genetika yang berkaitan dengan berbagai teori yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Teori-teori tersebut selanjutnya dicarikan akar keilmuwannya di dalam Al-Quran.
Apa latarbelakang Anda membuat buku tersebut?
Kemajuan ilmu, pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) saat ini seakan-akan telah menyihir umat manusia, termasuk umat Islam. Penemuan-penemuan seperti teknik rekayasa genetika dan teknologi reproduksi seperti bayi tabung serta clonning dianggap sebagai penemuan yang spektakuler. Kalau diperhatikan lebih dalam lagi, ternyata penemuan ini tak semulus seperti apa yang kita bayangkan. Kedua penemuan tersebut menunjukkan bahwa kemajuan IPTEKS yang telah dicapai oleh para ilmuwan saat ini, walaupun spektakuler, tetap tidak dapat dibandingkan dengan ilmu Allah SWT yang Maha Tinggi. Para ilmuwan harus sadar bahwa walaupun kemajuan IPTEKS sudah sangat tinggi, tapi Allah SWT lah yang mengatur dan menundukkan semuanya. Saya ingin mengajak umat Islam memanfaatkan Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan.
Apa yang mendorong Anda membuat buku itu untuk mengajak umat Islam memanfaatkan Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan?
Tak sedikit umat Islam yang “menelantarkan” Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan. Teori yang kita kenal dalam ilmu pengetahuan yang kita pelajari seperti teori Mendel, dan teori lainnya sebenarnya tercantum di dalam Al-Quran. Meski ilmu, pengetahuan, dan teknologi sudah berkembang demikian pesat, namun masih banyak yang belum diketahui oleh umat manusia. Jadi, saya ingin mengajak umat Islam memanfaatkan Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan agar mereka lebih beriman kepada Allah ketika menggali ilmu pengetahuan. Karena semuanya terjadi atas izin Allah.
Dapatkah Anda menceritakan salah satu bagian menarik dari buku tersebut?
Ada salah satu bab yang cukup menarik, yakni diharamkannya umat Islam memakan babi. Dulu banyak yang mengatakan babi haram untuk dimakan lantaran hewan tersebut kotor atau jorok. Selain itu ada yang mengatakan pula babi rawan sekali mengandung cacing pita. Kecanggihan teknologi yang ada pada saat ini rasanya kedua alasan itu terbantahkan. Pasalnya di Jerman saja, peternakan babi sudah modern. Kebetulan saya pernah melakukan penelitian ke peternakan babi tersebut.
Apa yang Anda dapat?
Sistem pemeliharaan babi di peternakan tersebut sudah sangat modern dan sangat bersih, sehingga tidak tercium bau yang biasanya kita jumpai di peternakan babi pada umumnya. Babi dikandangkan secara berkelompok dengan tingkat kepadatan kandang yang memadai, sehingga babi tampak dalam keadaan nyaman sekali. Lantai tempat babi berdiri dan berbaring terbuat dari karpet sejenis bahan karet yang agak keras dan dilengkapi dengan pemanas untuk kenyamanan babi pada saat musim dingin. Sistem pemberian pakan dan kebersihannya dilakukan secara otomatis. Pakan babi disusun sedemikian rupa kandungan nutrisinya, sehingga tidak menimbulkan bau pada kotorannya, termasuk di dalamnya memberikan ensim pitase yang dapat mengurangi bau pada feces. Sistem pembuangan limbah dilakukan secara terpadu dengan cara mengumpulkannya pada suatu tempat untuk selanjutnya diolah dengan menggunakan mikroba. Setelah melalui proses ini, keluarnya produk kering dari kotoran yang siap dipasarkan menjadi pupuk yang sama sekali tidak mengeluarkan bau. Babi-babi tersebut pun dijaga kesehatannya, sehingga bisa dipastikan aman untuk dikonsumsi.
Lantas, bagaimana dengan pernyataan bahwa babi haram dikonsumsi lantaran babi mengandung lemak yang sangat tinggi sehingga berbahaya bagi orang yang mengonsumsinya?
Hal tersebut juga dipatahkan lantaran dalam peternakan modern, komposisi ransum babi dapat diatur sedemikian rupa sehingga lemak yang dihasilkan jauh berkurang. Di samping itu, dengan menggunakan teori seleksi modern, telah dihasilkan galur babi yang kandungan lemak dagingnya sudah jauh sangat berkurang.
Lalu apa yang membuatnya haram?
Dalam bidang transplantasi organ dari binatang atau ternak ke manusia, babi merupakan pilihan utama untuk dimodifikasi gennya agar organ yang dihasilkan seperti misalnya jantung dan ginjal dapat dicangkokkan pada manusia. Teknologi rekayasa genetik dengan cara mentransfer gen manusia ke babi dilakukan agar babi yang dihasilkan memiliki organ tubuh yang tidak ditolak oleh tubuh manusia. Penggunaan babi ini berhubungan dengan tingkat kesamaan yang tinggi baik ditinjau dari segi fisiologis maupun genetisnya. Dalam penelitian genetika molekuler ternyata ada untaian DNA yang disebut dengan Short Intersperse Nucleotide Elements (SINE) dan Long Interperse Nucleotide Elements (LINE), yang memiliki tingkat kesamaan yang sangat tinggi dengan manusia. Jadi, kemungkinan karena kesamaan yang sangat tinggi inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa babi diharamkan, sehingga dinilai sama seperti sifat kanibal, sifat yang nantinya dikhawatirkan akan mengakibatkan kelainan terhadap generasi berikutnya apabila mengonsumsi babi.
Berapa lama Anda membuat buku itu dan apa saja kendala yang ditemui?
Total lamanya waktu saya membuat buku ini kurang lebih selama tiga tahun. Bukan hal yang mudah saya membuat buku setipis ini. Saya harus melakukan penelitian dan yang menjadi kendala adalah ketika saya mencari orang yang paham dan mengerti soal Al-Quran. Jangan sampai salah dalam menyampaikan ayat-ayat Allah. Alhamdullilah saya dipertemukan oleh Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc.
Mengapa buku tersebut dibuat simple?
Buku ini memang tipis namun isinya begitu dalam. Per babnya saya tak membuat terlalu banyak. Ketika saya membuat buku ini, saya merasa seperti membuat novel saja. Saya tidak mau menulisnya secara berbelit-belit. Saya berusaha membuatnya sesederhana mungkin agar pembaca pun mudah mencernanya dan memahami maknanya.
Sumber : Jurnal Bogor, 15 December 2009 hutami | jurnal bogor, http://www.jurnalbogor.com/?p=69644
Pertanyaan untuk Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc, Guru Besar Teknologi Komputer IPB
Jurnal Bogor, 16 December 2009
Rubrik: Inohong
Mencari Hikmah
Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc., Guru Besar Teknologi Komputer IPB bersama dengan Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, M.Rur.Sc., Ahli Genetika IPB telah menerbitkan sebuah buku yang sarat manfaat, yakni Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat. Apa yang diulas di buku tersebut dan manfaat apa yang diperoleh? Untuk mengetahuinya, Hutami Pudya dari Jurnal Bogor berkesempatan berbincang dengan Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, M.Sc., yang akrab disapa Kudang. Berikut penuturannya.
Anda bersama dengan Prof. Dr. Ir. Ronny Rachman Noor, ., membuat sebuah buku Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat. Bisakah Anda menceritakan sekilas mengenai isi buku tersebut?
Buku Rahasia dan Hikmah Pewarisan Sifat ini berisi ulasan ilmu pengetahuan mengenai genetika dan pewarisan sifat secara khusus yang dilandasi dengan dalil-dalil yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadist. Karena sesungguhnya yang apapun ada dan terjadi di dunia ini tidak akan lepas dari ilmu, rencana dan kehendak dari Allah SWT (sunatullah). Jadi diharapkan dengan ulasan yang ditampilkan dalam buku ini, dapat meningkatkan iman, ilmu dan amal kita sebagai hamba Allah untuk lebih pandai mentafakuri dan mensyukuri berbagai rahmat dan karunia Allah.
Bagaimana Anda mengaitkan antara ilmu pengetahuan dan agama?
Ilmu pengetahuan dan teknologi begitu berkembang dengan cepat. Banyak orang yang berlomba untuk terus menggali dan menggali ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Tak heran jika banyak ahli yang menemukan berbagai teori di bidang ilmu pengetahuan dan kini dijadikan pedoman. Sebenarnya, apa yang ditemukan oleh ilmuwan tersebut yang mereka tuangkan dalam sebuah teori memang sudah diatur oleh Allah SWT. Mengulas ilmu pengetahuan dengan landasan agama memerlukan pengkajian yang kokoh dan berkelanjutan (istiqomah) terhadap apa yang dikandung di dalam Al-Quran dan hadist. Namun terkadang kita belum memahami maknanya secara keseluruhan. Oleh karenanya memahami Al-Quran harus menggunakan arti atau tafsirannya sesuai dengan kaidah ilmu tafsir yang benar sesuai dengan kehendak Allah, dan bukan kehendak hamba Allah. Dalil-dalil yang digunakan dalam buku ini pun perlu kehati-hatian dengan merujuk kepada tafsir yang memiliki landasan yang kuat melalui bimbingan guru dan buku-buku tafsir yang diakui umum validitasnya, seperti tafsir Ibnu Katsir.
Apa tujuan Anda ikut serta menyelesaikan buku tersebut?
Saya menerima tawaran pak Ronny dalam penulisan buku ini lantaran saya melihat tujuan dibuatnya buku ini sangat baik, khusunya dalam syiar ilmu pengetahuan dan sekaligus syiar agama. Buku ini menyampaikan sisi ilmu pengetahuannya secara ilmiah, namun dilandasi dengan Al-Quran dan hadist. Saya berharap, buku ini dapat menginspirasikan pembacanya serta menambah keimanan mereka kepada Allah SWT setelah membacanya.
Apa tujuan utama dari buku tersebut?
Tujuan buku ini adalah untuk mengagungkan kebesaran Allah (litukaabirullaaha alaa maa hadaakum) atas apa-apa yang telah diturunkan kepada kita agar kita ini menjadi orang yang bersyukur. Ilmu genetika dan pewarisan sifat adalah salah satu dari sekian kebesaran Allah yang perlu kita tafakuri dan syukuri. Kami menulis buku ini bukan untuk mencari alasan terhadap kebijakan dan ketetapan Allah, yang nantinya akan berujung pada penentangan terhadap ayat-ayat Al-Quran. Bukan itu. Tetapi, kami ingin menguak hikmah di balik apa yang terjadi di alam semesta ini, tanpa bertentangan dengan agama. Justru kami ingin dengan buku ini umat Islam lebih menyadari akan kebesaran Allah yang tiada tara dan semakin kuat semangat dan itikad dalam beribadah.
Adakah kesulitan ketika Anda menyelesaikan buku tersebut?
Kurang lebih selama enam bulan saya mencari landasan mengenai penelitian atau riset Pak Ronny untuk menyempurnakan buku tersebut. Kesulitannya adalah ketika saya mencari mana ayat Allah yang relevan dan valid mendukung ulasan ilmiah tentang genetika dan pewarisan genetik isi buku tersebut. Ini ayat Allah dan akan disampaikan ke publik. Jadi saya harus berhati-hati mencari ayat-ayat Allah dan hadist yang sesuai. Namun sebagai manusia tempat segala kekurangan dan keterbatasan kami memohon ampunan dari Allah SWT dan kritik konstruktif dari pembaca untuk perbaikan lanjut dari tulisan tersebut. Penting kiranya kami sampaikan bahwa ulasan yang kami tulis dalam buku ini tentu masih sangat kecil dan terbatas dibandingkan dengan samudra kebesaran dan kekayaan ilmu-NYA. Kami memohon kepada-NYA agar dapat menambahkan ilmu yang bermanfaat bagi kami.
Adakah yang ingin Anda sampaikan kepada pembaca?
Sebagai hamba Allah kita diperintahkan untuk membaca. Ayat yang pertama kali turun pun adalah “membaca”. Membaca yang dimaksud tentunya bukan membaca teks semata, tetapi membaca tentang keadaan sekitar kita, alam, masyarakat, dan sebagainya. Hal ini tentu untuk menambah keimanan kita dan keilmuan kita. Kita pun bisa mencari hikmah di balik apapun yang terjadi di alam semesta ini. Kami juga berharap agar pembaca dapat bergotong royong dalam kebenaran dan ketaqwaan melalui saran dan kritik konstruktif demi penyempurnaan yang lebih besar.
Apakah dengan memperoleh hikmah kita otomatis akan memperoleh hidayah-Nya?
Insya Allah, kita akan memperoleh hidayah-Nya. Umat Islam tentu menginginkan hidayah dari Allah SWT. Yang harus diingat adalah hidaya bukan ditunggu, tetapi dicari dan dijemput. Caranya ya salah satunya dengan mencari hikmah di balik tanda-tanda Kebesaran Allah dan mensyukurinya sehingga kita ditambah lagi rezeki dan ilmunya di dunia dan akhirat oleh Allah SWT.
Apa harapan Anda?
Harapan saya, buku ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, terutama pembacanya, serta bisa lebih atau menambah keimanan kita sebagai umat Islam kepada Allah SWT. Allah Maha Berkehendak. Kita wajib mengimani itu. Kebesaran Allah dapat dilihat dan dirasakan dengan melihat dan peka terhadap lingkungan sekitar kita, mulai dari hal yang terkecil. Kami juga berharap agar pemikiran sekuler yang memisahkan ilmu pengetahuan ilmiah dengan agama yang ditetapkan Allah SWT tidak sepatutnya terjadi. Allah adalah pemilik dan pencipta kerajaan langit dan bumi dan apa-apa yang ada diantara keduanya; mengetahui, mengendalikan, dan menguasai segala sesuatunya. Tidak satupun lepas (luput) dari pengawasan dan kehendak Allah.
Apa motto hidup Anda?
Motto hidup saya adalah Menuntut dan Mengajarkan Ilmu Hingga Mati. Belajar tak mengenal batasan usia. Selama kita hidup di muka bumi ini, selama itu pulalah kita belajar. Belajar bisa dari apapun, termasuk dari pengalaman masa lalu. Kalau kita mau belajar, kita akan mendapat hikmah di balik semua yang terjadi. Motto ini adalah sebagian dari upaya saya sebagai hamba untuk dapat memenuhi perintah-NYA yang berbunyi: “Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” (Ali-Imram: 79). Amin yaa Allah yaa Rabbal A’lamin.
hutami | jurnal bogor