Model Simulasi Emisi dan Penyerapan CO2 di Kota Bogor
Model Simulasi Emisi dan Penyerapan CO2 di Kota Bogor
Model Simulasi Emisi dan Penyerapan CO2 di Kota Bogor
(Model Simulation of CO2 Emission and Absorption in Bogor City)
Rizka Permatayakti Rasyidta Nur, Herry Purnomo ABSTRAK Sebagian besar polusi udara di perkotaan disebabkan oleh emisi karbondioksida (CO2) dari aktivitas manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya emisi dan penyerapan CO2 di Kota Bogor, serta alternatif mengatasi permasalahan emisi CO2 tersebut dengan pemodelan dan simulasi. Model dan simulasi emisi dan penyerapan CO2 dibuat untuk 30 tahun ke depan menggunakan software stella 9.0.2 berdasarkan konsep loss-gain emission. Penyumbang emisi CO2 di perkotaan diantaranya asap kendaraan, asap industri, sampah rumah tangga, limbah peternakan, serta emisi pemakaian listrik dan gas, sedangkan ruang terbuka hijau (RTH) sebagai serapan emisi CO2. Alternatif untuk mengurangi emisi CO2 di Kota Bogor dibuat berdasarkan konsep kota hijau (green city), yaitu konsep penanganan masalah gas emisi dengan mengikutsertakan aspek lingkungan dalam berbagai aktivitas di perkotaan. Hasil akhir penelitian ini, emisi CO2 Kota Bogor diperkirakan mencapai 20.027.878 ton sedangkan penyerapannya 93.843 ton pada tahun 2042. Alternatif upaya mitigasi gabungan di beberapa sektor dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 2.797.667 ton sampai tercapai keseimbangan antara serapan dan emisi CO2 di Kota Bogor, yaitu pada tahun 2036 dengan penghijauan. Kata kunci: Kota hijau, loss-gain emission, pemodelan, polusi perkotaan, stella 9.0.2
Most of the urban pollution is the result of carbon dioxide (CO2) emission from human activities. This research identified CO2 emission and absorption in Bogor, and also the alternatives to solve the emission problem by system model and simulation. CO2 emission and absorption system model was created using software Stella 9.0.2 based on loss-gain emission concept for 30 years prediction. Human activities that contribute to CO2 emission are transportation, industries, energy consumption such as fuel or electricity, house hold waste, and farms, while the decrease factor is green open spaces as CO sequester. The alternatives to solve emission problem in Bogor is created based on green city concept by including the environmental aspects in every urban activity. The result of this research, the CO2 emission of Bogor reached 20.027.878 tons and the absorption reached 93.843 tons in 2042. Combined mitigation alternatives in several sectors could reduce CO2 emission could be neutralized by reforestation in 2036. Keywords: green city, loss-gain emission, model, stella 9.0.2, urban pollution |
Download : Abstrak |