Menurut tim peneliti yang memeriksa tanda 37 spesies kucing di alam liar, pola warna pada kulit hewan merupakan sebuah kamuflase yang berkaitan erat dengan habitat.

Kucing yang tinggal di pohon dan bergerak aktif di lingkungan dengan tingkat cahaya rendah memiliki kemungkinan lebih besar untuk memiliki pola warna dan motif kulit yang kompleks dan tidak teratur.

Hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Royal Society. Ilmuwan menganalisis secara rinci pola warna dan kompleksitas saat hewan melakukan kamuflase.

“Beberapa spesies menunjukkan warna kulit yang tidak teratur dan kompleks,” kata William Allen dari University of Bristol, penulis utama studi ini.

Pola bergantung pada bagaimana karakteristik habitat dan interaksi hewan dengan lingkungannya. Jika hewan tersebut lebih banyak aktif di malam hari atau lebih banyak hidup di pohon, pola kulit akan beragam.

Studi Allen masih gagal membentuk mekanisme pola kulit kucing, namun berhasil menemukan satu set angka pengukuran kompleksitas pola berdasarkan tempat tinggal dan perilaku spesies itu.

Komplesitas warna kulit itu terkait dengan genetik.

Dalam pohon keluarga kucing, spesies dengan kulit berwarna semakin menghilang. Ini adalah hal menarik, kata Allen.

Fenomena tersebut menunjukkan bahwa mekanisme genetik berpengaruh pada penampilan kucing.[ito]