LPPM IPB University Kunjungi Pulau Tidung Bahas Rencana KKN-T
LPPM IPB University Kunjungi Pulau Tidung Bahas Rencana KKN-T
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University mengunjungi Pulau Tidung Besar, Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan, Kabupaten Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, beberapa waktu lalu. Kunjungan ini dalam rangka evaluasi dan penjajakan lokasi Kuliah Kerja Nyata-Tematik (KKN-T) 2022.
Rombongan terdiri dari Dr Roni Nugraha selaku Komite KKN-T, Dea Fauzia Lestari, SPi, MSi selaku Dosen Pembimbing Lapang KKN-T dan staff LPPM bidang Pengabdian kepada Masyarakat disambut dengan baik oleh Ade Slamet, Wakil Camat Kepulauan Seribu Selatan.
Menurut Ade, IPB University sendiri sudah sejak lama bermitra dengan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu untuk melakukan KKN-T. Masyarakat merasa senang dan menyambut baik jika ada mahasiswa melakukan KKN di Kepulauan Seribu. Salah satu manfaat yang dirasakan yaitu dengan adanya KKN, kebiasaan masyarakat yang selalu menerima bantuan sedikit demi sedikit mulai menjadi lebih mandiri.
“Masyarakat kita tentu tidak bisa berdaya jika mendapat bantuan terus. Alhamdulillah sekarang mereka sudah bisa melakukan pembenihan ikan kerapu dan bawal sendiri,” ujar Ade Slamet.
Ia menambahkan, selama dua tahun masa pandemi, aktivitas pariwisata di Kepulauan Seribu sempat mati. Aktivitas ekonomi kemudian dialihkan ke sektor pertanian buah untuk mengisi waktu. Masyarakat sedang menekuni komoditas anggur sehingga fokus kepada budidaya anggur. Sebelumnya masyarakat juga mendapat sosialisasi untuk menanam belimbing, namun ternyata kurang menghasilkan.
“Ini pemasarannya apa kurang menarik atau masalah apa ya? Padahal belimbing harganya lumayan daripada pepaya atau manga. Oleh karena itu, kegiatan KKN diharapkan dapat diarahkan ke pengolahan dan pemasaran komoditas belimbing,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini wisata sudah mulai aktif kembali, namun belum bisa seperti dulu karena situasi masih belum benar-benar bebas dari pandemi. Promosi wisata dilakukan melalui agen travel mandiri dari masyarakat. Strategi pemolesan wisata Kepulauan Seribu dengan ikon yang baru dirasa sangat diperlukan. Misalnya melalui pengenalan berbagai produk lokal dari Kepulauan Seribu.
Ia mengatakan, ke depannya para mahasiswa yang akan ditempatkan untuk melakukan KKN di Kepulauan Seribu diharapkan bisa menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang ada untuk membantu pemberdayaan masyarakat.
“Di sini kan ada Jejak Seribu, itu anak-anak muda yang melakukan kegiatan-kegiatan untuk memajukan pulau ini. Karang Taruna juga aktif. Dulu ada juga Pembina Pelopor yang aktif di Mangrove,” jelas Ade Slamet. (**/Zul)