Kecukupan Asupan Nutrien Asal Hijauan Pakan Kambing PE di Desa Totallang-Kolaka Utara
Kecukupan Asupan Nutrien Asal Hijauan Pakan Kambing PE di Desa Totallang-Kolaka Utara
Kecukupan Asupan Nutrien Asal Hijauan Pakan Kambing PE di Desa Totallang-Kolaka Utara
(Forage based Nutrient Intake Sufficiency for Etawah Crossbred Goat in Totallang Village-North Kolaka)
Nurlaha1, 2*, Luki Abdullah, Didid Diapari ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola penyediaan pakan serta mengevaluasi tingkat kecukupan nutrien pada kambing etawa di Desa Totallang, Kecamatan Lasusua, Kabupaten Kolaka Utara. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dengan menggambarkan keadaan umum lokasi penelitian, pola penyediaan pakan kambing, dan tingkat kecukupan nutrien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemeliharaan ternak secara umum dilakukan oleh peternak pada usia 15 56 tahun (golongan usia produktif) sebesar 81,25 dan sisanya sebesar 18,75 pada usia >56 tahun. Pengalaman beternak berkisar antara 1 5 tahun (68,75 ) dan >6 tahun (31,25 ). Jenis pakan yang digunakan oleh peternak di Desa Totallang antara lain: Gliricidia sp., Pennisetum purpureum, Erytrina subumbrans (Hassk.), dan Ficus variegata Blume. Jenis pakan yang dominan diberikan adalah Gliricidia sp. (95,98 ) dan hijauan lain dalam jumlah terbatas seperti Pennisetum purpureum (1,79 ), Erytrina subumbrans (Hassk.) (1,34 ), dan Ficus variegata Blume (0,89 ). Gliricidia sp. menyediakan protein dalam ransum hingga mencapai 16,82 . Penggunaan Gliricidia sp. sebanyak 100 dilakukan oleh 56,25 peternak. Sementara pemberian kombinasi Gliricidia sp. dengan Pennisetum purpureum dilakukan oleh peternak sebesar 18,75%. Pemberian kombinasi Gliricidia sp. dengan Erytrina subumbrans (Hassk.) dan kombinasi Gliricidia sp. dengan Ficus variegata Blume dilakukan peternak dengan jumlah yang sama, yakni sebesar 12,5 . Konsumsi BK kambing PE di Desa Totallang 62,50 telah tercukupi demikian pula dengan konsumsi PK 100 telah terpenuhi sementara nilai TDN sebesar 93,75 belum tercukupi sesuai standar kebutuhan ternak menurut Kearl (1982). Kata kunci: Gliricidia, kambing, nutrien
This study aimed to identify patterns of feed provision and evaluate the nutritional adequacy of crossbred goats (EC) in Totallang, Lasusua District of North Kolaka. The method used was descriptive analysis to describe the general state of research sites, feeding system and adequacy of nutrient by EC goat. The result revealed that livestock rearing is generally performed by breeders at the age of 15 56 years (productive age group) of 81.25 and the remaining 18.75 in those aged >56 years. The experience of breeder ranges from 1 5 years (68.75 ) and >6 years (31.25 ). The type of feed used by farmers in the village of Totallang include: Gliricidia sp., Pennisetum purpureum, Erytrina subumbrans (Hassk.), and Ficus variegata Blume. Gliricidia sp. was dominant forage fed to animals (95.98 ) and other forage were fed in limited portion such as: pennisetum purpureum (1.79 ), Erytrina subumbrans (Hassk.) (1.34%) and Ficus variegata Blume (0.89 ). Gliricidia sp. contributed protein in ration up to 16.82 . About 56.25 of farmer fed animal with 100 Gliricidia sp., while 18.75 of farmer used Gliricidia sp. in combination with Erytrina subumbrans (Hassk.) and 12.5 of them fed EC goats with combination of Gliricidia sp. and Erytrina subumbrans (Hassk.) or and Ficus variegata Blume. About 62.5 farmer in Totallang fed their goat with sufficient dry matter intake according to Kearl (1982), as well as 100 of goat were sufficient in crude protein intake meanwhile TDN intake were not fulfilled by farmer about 93.75 . Keywords: Gliricidia, goat, nutrient |
Download : Abstrak |