DELINIASI RISIKO IKLIM DAN EVALUASI MODEL HUBUNGAN CURAH HUJAN DAN PRODUKSI PADI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN ASURANSI INDEKS IKLIM (CLIMATE INDEX INSURANCE) PADA SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI
DELINIASI RISIKO IKLIM DAN EVALUASI MODEL HUBUNGAN CURAH HUJAN DAN PRODUKSI PADI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN ASURANSI INDEKS IKLIM (CLIMATE INDEX INSURANCE) PADA SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI
DELINIASI RISIKO IKLIM DAN EVALUASI MODEL HUBUNGAN CURAH HUJAN DAN PRODUKSI PADI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN ASURANSI INDEKS IKLIM (CLIMATE INDEX INSURANCE) PADA SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI
(CLIMATE RISK DELINEATION AND EVALUATION OF RAINFALL AND RICE YIELD TO SUPPORT DEVELOPING OF CLIMATE INDEX INSURANCE) Woro Estiningtyas1), Rizaldi Boer2), Irsal Las1), Agus Buono3), Adi Rakhman2) ABSTRACT Keywords: Climate Index Insurance, drought, rice farming system. ABSTRAK Sektor pertanian, khususnya sistem usahatani (SUT) padi sangat rentan terhadap keragaman dan perubahan iklim. SUT padi yang sangat mengandalkan air akan mudah terkena dampak keragaman dan perubahan iklim manakala pasokan air mengalami defisit dari kebutuhan yang seharusnya. SUT padi masih dominan dalam memasok kebutuhan pangan di Indonesia, sehingga goncangan terhadap usahatani akibat kejadian iklim ekstrim akan berdampak besar terhadap ketahanan pangan. Banyak temuan menunjukkan bahwa frekuensi dan intensitas kejadian iklim ekstrim akan meningkat akibat dari pemanasan global. Kejadian iklim ekstrim ang dominan terjadi di wilaya pusat produksi padi di Jawa Barat yaitu Indramayu aalah kekeringan. Sekitar 80% dari penyebab gagal panen padi di Kabupaten Indramayu ialah kejadian kekeringan. Petani sebagai pelaku utama menerima dampak besar akibat kekeringan diperkirakan akan semakin sulit untuk mengembangkan usahatani. Oleh karena itu perlu ada progam perlindungan bagi petani dari dampak kejadian iklim esktrim tersebut. Salah satu opsi yang saat ini sudah mulai banyak dikaji kelayakannya ialah system Asuransi Indeks Iklim (Climate Index Insurance). Penelitian ini ditujukan untuk menilai kelayakan pelaksanaan system asuransi indek iklim di Indramayu. Langkah analisis yang dilakukan meliputi (i) penyusunan peta endemik kekeringan yang diperlukan sebagai dasar dalam penentuan wilayah prioritas pengelolaan risiko iklim dan (ii) penentuan nilai indeks iklim (nilai threshold) yang akan digunakan sebagai nilai indek penentuan klaim asuransi. Penelitian ini menemukan bahwa indeks iklim yang dapat digunakan untuk tiga desa yang berisiko tinggi terkena kekeringan ialah tinggi hujan musim kemarau. Nilai indeks untuk ke tiga desa tersebut ialah 168 mm, 248 mm. dan 472 mm untuk Cikedung, Lelea dan Terisi, Potensi aplikasi asuransi indek iklim untuk SUT padi di Indramayu cukup besar karena sekitar 90% dari masyarakatnya adalah petani padi. Disamping itu keutungan dari usahatani padi juga cukup besar dengan B/C 1,4-1,8 pada MH dan 1,2-1,7 pada MK), sehingga diperkirakan kemampuan membayar premi asuransi cukup tinggi. Kata kunci: Asuransi indeks iklim, kekeringan, usahatani padi. |
Download : Abstrak |