DRI IPB

Baru, Pewarna Makanan Alami ala IPB

sawit
Warta IPTEK

Baru, Pewarna Makanan Alami ala IPB

Baru, Pewarna Makanan Alami ala IPB

 

sawit

Ilustrasi : Corbis

JAKARTA – Maraknya penggunaan pewarna limbah tekstil terhadap makanan mengakibatkan masalah kesehatan yang serius, seperti kanker, kerusakan hati, ginjal, otak, dan jantung. Melihat hal tersebut, lima mahasisawa Institut Pertanian Bogor (IPB) menciptakan pewarna makanan alami dari limbah kelapa sawit.

Tim yang terdiri dari para mahasiswa jurusan Biokimia Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) IPB yakni, Riahna br Kembaren, Indra Kurniawan Saputra, Muhamad Iqbal Akbar M., Anna Manurung, dan Theovany Silaban ini menghasilkan karotenoid dari limbah kelapa sawit sebagai bahan baku pewarna alami makanan.

Pewarna makanan yang mengandung pigmen merah dan kuning ini dikemas dalam bentuk serbuk sehingga mudah untuk didistribusikan ke berbagai daerah. Inovasi ini menjadi salah satu solusi untuk menanggulangi banyaknya limbah kelapa sawit yang ada di Indonesia.

Seperti diketahui, terdapat 15,2 juta ton limbah padat dari pabrik kelapa sawit di Indonesia. Meski limbah tersebut telah dimanfaatkan untuk meningkatkan nilai ekonomis, seperti bahan bakar di ketel uap, bahan baku pembuatan papan partikel, dan campuran makanan ternak, belum banyak masyarakat yang mengetahui jika limbah ini dapat diolah menjadi pewarna makanan.

Pigmen alami yang terkandung dalam limbah serat kelapa sawit ini umumnya tidak stabil dalam suhu tinggi. Maka diperlukan upaya untuk menjaga agar pigmen tersebut tetap stabil, yaitu dengan nanoenkapsulasi. Proses ini ternyata juga berguna agar karotenoid mudah diserap oleh tubuh.

Limbah cangkang udang yang mengandung kitosan pun dijadikan bahan pelapis pada nanoenkapsulasi pigmen karotenoid tersebut.(rhs)

 
Sumber : Okezone