DRI IPB

Aktivis Posdaya Kuliah di Kampus Desa

Berita / Warta LPPM

Aktivis Posdaya Kuliah di Kampus Desa

Sedikitnya 100 orang aktivis Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) Kota dan Kabupaten Bogor mengikuti ‘perkuliahan’ dalam program Kampus Desa, Sabtu (8/4), bertempat di Masjid Al-Ihsan RT. 3 RW. 12, Kelurahan Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor. Kampus Desa adalah sebuah program transfer ilmu dan teknologi kepada masyarakat yang digagas oleh Pusat Pengembangan Sumberdaya Manusia (P2SDM) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Institut Pertanian Bogor. Kampus Desa juga menjadi salah satu media penerapan hasil riset IPB kepada masyarakat yang dilaksanakan dari desa ke desa secara bergiliran sesuai kesiapan suatu desa menjadi tuan rumah. Sejauh ini ada 100 desa/kelurahan yang menjadi target sasaran program Kampus Desa.

[masterslider id=”135″]

Pada penyelenggaraan Kampus Desa ke-8 kali ini, para peserta mendapatkan materi kuliah mengenai “Penanggulangan Sampah Plastik dan Pengelolaan Sampah Mandiri oleh Masyarakat”. Bertindak sebagai narasumber adalah Budi Raharjo dari Tim Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Asri Kelurahan Bubulak. Usai presentasi dan tanya jawab, para peserta melakukan kunjungan lapang yakni meninjau penanganan sampah rumah tangga, meninjau hidroponik sebagai bagian dari pengelolaan sampah, serta meninjau rumah pengolahan sampah, kompos dan biogas.

Dalam kesempatan ini juga dilakukan sosialisasi program “Lumbung Pangan Posdaya” oleh peneliti P2SDM LPPM IPB, Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si. Program Lumbung Pangan Posdaya adalah sebuah gerakan masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat melalui aksi gotong-royong warga dalam rangka membantu menjamin pemenuhan kebutuhan pokok (beras) seluruh warga di wilayah Posdaya. Yannefri menegaskan, program yang akan segera launching ini secara tidak langsung telah mendukung program ketahanan pangan yang digalakkan pemerintah.

Teknis pelaksanaan program Lumbung Pangan Posdaya:

  1. Sumber beras Lumbung Pangan berasal dari para donatur/warga setempat.
  2. Jumlah sumbangan berupa beras disesuaikan dengan keinginan donatur.
  3. Beras akan dijemput setiap awal bulan oleh pemuda Posdaya ke rumah donatur dengan menetapkan penanggungjawab pada setiap RT.

Keluarga yang sedang “darurat’/sulit memenuhi kebutuhan beras, akan dipasok oleh Lumbung Pangan dengan rekomendasi Ketua RT.***

Sumber : Humas IPB