DRI IPB

STUDIO LAPANG PERTANIAN TERPADU DI PERDESAAN SEBAGAI WAHANA TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2013

STUDIO LAPANG PERTANIAN TERPADU DI PERDESAAN SEBAGAI WAHANA TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI

STUDIO LAPANG PERTANIAN TERPADU DI PERDESAAN SEBAGAI WAHANA TRIDHARMA PERGURUAN TINGGI
(Field Studio of Integrated Agricuture in Rural Area as Mode for
Three Pillars of the University)

Wahju Qamara Mugnisjah1), Komaruddin Idris2), Mohammad Zaini
Dahlan1), Eduwin Eko Franjaya1)
1) Dep. Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, IPB
2)Dep. Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB.

ABSTRAK

Akses petani kepada ilmu dan teknologi pertanian seringkali terkendala meskipun kemajuan bidang teknologi informasi pada saat ini tidak dapat diragukan. Oleh karena itu, diperlukan tersedianya fasilitas yang dekat dari petani dandapat membantu mereka mendapatkan informasi tentang pertanianitu dalam pengertian yang luas.Penelitian yang dilaporkan di sini bertujuan (1) melaksanakan survei usaha tani dan preferensi petani terhadap  sistem  pertanian  terpadu,  (2)  menginisiasi  pembangunan  Studio  Lapang Pertanian Terpadu (SLPT) melalui penanaman tanaman pendukung pakan ternak, dan (3) membuat leaflet budi daya pertanian terpadu berpendekatan LEISA yang meliputi komoditi tanaman, ternak, dan ikan. Hasil survei memperlihatkan adanya minat petani di Desa  Pangulah  Utara,  Kecamatan  Kota  Baru,  Kabupaten  Karawang,  untuk mempraktikkan  pertanian  terpadu.Inisiasi  pembangunan  SLPT  pun  telah  dilakukan dengan memperkenalkan pola tanam padi-padi-kacang hijau. Untuk mendukung sistem pertanian terpadu yang direncanakan, kelapa, pisang, lamtoro, nangka, gamal, dan rumput raja telah ditanam di dalam tapak dan sepuluh judul leaflet mengenai pertanian berpendekatan LEISA telah disusun. Disimpulkan bahwa SLPT ini perlu dilanjutkan pembangunannya dan sosialisasi keberadaannya harus segera dilakukan bagi kelompok tani setempat.

Kata kunci: Sistem pertanian terpadu, LEISA, informasi pertanian.

ABSTRACT

Farmers access to agricultural science and technology are often constrainedin spite of present achievement of information technology which not being doubtful. Therefore, there is a need to provide facilities closed and able to helpthe farmers accepting agricultural information in a wide meaning. This research reported herewas aimed to (1) conduct survey on farming and farmer preference to integrated agriculture, (2) initiate the development of Field Studio on Integrated Agriculture (FSIA) through planting supporting feed crops, and (3)write leaflets on integrated farming of crops, livestock, and fish cultures based on LEISA approach. Survey results show the existence of interest of the  North  Pangulah  Village,  Kota  Baru  Sub-district,  Karawang  District,  farmers  to practice integrated farming. The initiation of FSIA has been executed by introducing paddy-paddy-mungbean cropping pattern. In supporting the integrated farming systems proposed,  coconut,  banana,  Leucaena, jackfruit,  Glyricidia,  and  king grass  has  been planted at the site and 10 leaflets on LEISA has been written. It is concluded that the FSIA should be developed continually and its socialization should be executed immediately to farmer groups at related village.

Keywords: Integrated agricultural system, LEISA, agricultural information.

Download : Abstrak