Energi Alternatif dari Biji Buah Bintaro
Energi Alternatif dari Biji Buah Bintaro
Energi Alternatif dari Biji Buah Bintaro
Buah Bintaro (ilustrasi: rumahperubahan.com)
PELALAWAN – Kelangkaan minyak membuat Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan bahan alternatif pengganti minyak tanah dan solar sebagai bahan bakar.
Peneltian yang merupakan hasil kerja sama IPB dengan PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Kabupaten Pelalawan, Riau itu berhasil mengembangkan minyak dari biji bintaro sebagai energi alternatif. Rencananya, penemuan ini akan dikembangkan di Riau mengingat tumbuhan tersebut banyak tumbuh di sana.
Pohan bintaro (Cerbera manghas) merupakan jenis tumbuhan liar yang mudah tumbuh di mana saja. Pohon dan buahnya seperti mangga selama ini memang kurang dimanfaatkan oleh warga, padahal sebenarnya sangat bermaafaat sebagai pengganti bahan bakar.
Ketua Tim Peneliti Pengembangan minyak nabati dari biji bintaro Aris Purwanto mengatakan, pohon Bintaro dipilih karena pohon ini menghasilkan buah sepanjang tahun. “Proses pengambilan biji hingga sampai tahap pengambilan minyak bintaro sangatlah mudah. Riau dipilih karena pohon ini banyak tumbuh namun tidak dimanfaatkan masyakarat,” kata Aris, Rabu, (29/12/2010) Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan.
Menurut perwakilan Fakultas Teknologi Pertanian IPB itu, selain bijinya, kulit buah bintaro yang berserat dapat digunakan sebagai bahan baku papan partikel atau dapat dijadikan sebagai bahan bakar secara langsung atau diubah menjadi briket untuk bahan bakar tungku.
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam mengembangkan Desa Mandiri Energi. “Dengan adanya penelitian ini, maka masyarakat sekitar memiliki alternatif sumber energi secara mandiri yang bersifat terbarukan yang bahan bakunya ada di wilayah ini juga,” ujar Aris.
Direktur Utama RAPP, Kusnan Rahmin mengatakan, penelitian dari IPB ini diharapkan dapat memberikan solusi bagi warga Teluk Meranti untuk memenuhi kebutuhan energi rumah tangga mereka dan sekaligus memberikan manfaat secara ekonomi dan juga bagi kelestarian hutan di wilayah Semenanjung Kampar. (rfa)(rhs)
Sumber : http://kampus.okezone.com