PENGEMBANGAN PISANG SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL – M. Rahmad Suhartanto, Sobir, H Harti, MA Nasution
PENGEMBANGAN PISANG SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL – M. Rahmad Suhartanto, Sobir, H Harti, MA Nasution
PENGEMBANGAN PISANG SEBAGAI PENOPANG KETAHANAN PANGAN NASIONAL
(Banana Development as the Support of National Food Security)
M. Rahmad Suhartanto1), Sobir1), H Harti1), MA Nasution2)
1) Pusat Kajian Buah Tropika LPPM IPB
2) Lembaga Penelitian Universitas 45 Makassar
ABSTRAK
Pisang merupakan tanaman yang relatif dapat beradaptasi luas dalam kondisi lahan dan musim kering. Pengembangan pisang, khususnya di daerah rawan pangan dan gizi diharapkan dapat meningkatkan ketahanan pangan daerah tersebut. Namun, produksi pisang nasional mendapat ancaman serangan penyakit layu darah yang ditularkan oleh serangga melalui bunga jantannya. Penemuan pisang kepok mutan yang tidak berbunga jantan di Sulawesi tahun 1992 oleh tim Budenhagen, kemudian dilanjutkan oleh tim Pusat Kajian Buah Tropika-IPB mulai tahun 2008 memberi harapan terhadap penyelesaian penyakit layu darah. Uji observasi awal dilakukan ke daerah asal pisang tersebut, yaitu Kabupaten Kepulauan Selayar dan Bone, Sulawesi Selatan. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi telah terpilih pisang Kepok Loka Nipah sebagai calon varietas unggul karena mampu berproduksi hingga 41 kg/pohon, daging buah berwarna kuning muda dan rasanya manis. Pengamatan terhadap sifat fenotipe dan genetik dilakukan guna memperoleh data yang diperlukan untuk usulan pelepasan varietas yang akan dikirimkan ke Tim Penilai dan Pelepasan Varietas (TP2V), Departemen Pertanian. Berdasarkan sidang pelepasan varietas tanggal 4 Nopember 2009, pisang kepok Loka Nipah telah disetujui dengan nama Unti Sayang. Pelepasan varietas dilakukan bekerjasama dengan Pemda Sulawesi Selatan. Duplikasi pohon induk sebagai bahan perbanyakan bibit telah dilakukan dan ditanam di Kebun Percobaan PKBT, Pasir Kuda. Saat ini tersedia sekitar 200 plantlet pisang Kepok Unti Sayang yang akan diperbanyak untuk bahan diseminasi 2010.
Kata kunci : Pisang, layu darah, dan varietas.
ABSTRACT
Banana is relatively high adaptive tropical plant, especially during drought condition. Banana development, especially at the prone areas of foodless and nutritionless, expected to increase the food security. Nevertheless, national banana production has been threatened by blood desease attack which is spreaded by insects through the banana male bud. The invention of budless mutant banana at Sulawesi on 1992 by the Budenhagen team, and then continued by PKBT (Center for Tropical Fruit Studies) IPB team since 2008, raises the hope of blood desease problem solution. Initial observation activity was conducted at the origin area of the banana, Kepulauan Selayar and Bone District, South Sulawesi Province. Based on the observation, Kepok Loka Nipah genotype appointed as candidate of superior variety because it has productivity up to 41 kg/plant, light yellow pulp color, and sweet taste. The observation of phenotype and genetic characters were conducted to get data needed for the releasing varieties proposal that will be send to Tim Penilai dan Pelepasan Varietas/Varieties Assessment and Release Team (TP2V), Departemen of Agriculture. According to varieties release assesment by TP2V on November 4th, 2009, Kepok Loka Nipah Banana was approved, and given offical name: Unti Sayang. Variety release was conducted in collaboration with Local Government of South Sulawesi. The duplication of mother plant as the source of propagation seeds has been done and planted at PKBT experimental fiel Station at Pasir Kuda. By now, there are approximately 200 plantets of Unti Sayang banana that will be reproduced for the dissemination materials at 2010.
Keywords : Banana, blood desease, and varieties.
Download : Abstrak