IPB Kembangkan Asap air

IPB Kembangkan Asap air
Pembuatan Asap Cair Tempurung Kelapa di Cihideung Udik (1)
Dijadikan Sebagai Pengganti Formalin
Institut Pertanian Bogor (IPB) terus mengembangkan cairan hasil pendinginan asap tempurung kelapa yang dibakar. Cairan yang disebut distilat ini diklaim sebagai pengganti formalin. Zat apa saja yang terkandung dalam Distilat ?
Jangan pernah menganggap sepele batok kelapa. Buah yang hidup diberbagai tempat ini mempunyai banyak manfaat. Tidak hanya buahnya yang memiliki segudang manfaat, asap pembakaran tempurungnya pun bisa menjadi cairan untuk pengawet.
Distilat asap tempurung kelapa memiliki kemampuan mengawetkan bahan makanan, karena adanya senyawa asam, fenolat dan karbonil.
Peneliti Departemen Teknik Fateta IPB Dr Ir Rokhani Hasbullah mengatakan, distilat asap dapat digunakan sebagai disinfektan dalam penanganan pascapanen buah-buahan.
Distilat asap merupakan cairan alami dari asap tempurung kelapa yang diendapkan dan diredistilasi (pemurnian) untuk menghilangkan tar dan partikel-partikel endapan.
Tak hanya itu, distilat asap atau asap cair tempurung mengandung lebih dari empat ratus komponen dan memiliki fungsi sebagai penghambat perkembangan bakteri hingga cukup aman sebagai bahan pengawet alami yang bisa dijual bebas.
Cara memproduksi asap cair, tempurung kelapa dikeringkan agar kadar airnya tidak terlalu banyak, selanjutnya dibakar dalam perapian.
Asap kemudian di kondesikan (sublimkan) melalui kondensor dengan menggunakan media air sebagai pendingin.
Hasil proses ini kemudian didiamkan dalam tangki stainless steel selama kurang lebih sepuluh hari, untuk mengendapkan komponen larut melalui distilasi multi tahap.
Penelitian tersebut kini telah dilakukan dan dikembangkan di industri arang tempurung kelapa di Desa Cihideungudik, Kecamatan Dramaga. (*)