PENGGUNAAN BELUNTAS, VITAMIN C DAN E SEBAGAI ANTIOKSIDAN UNTUK MENURUNKAN OFF-ODOR (25%) DAGING ITIK ALABIO DAN CIHATEUP
PENGGUNAAN BELUNTAS, VITAMIN C DAN E SEBAGAI ANTIOKSIDAN UNTUK MENURUNKAN OFF-ODOR (25%) DAGING ITIK ALABIO DAN CIHATEUP
PENGGUNAAN BELUNTAS, VITAMIN C DAN E SEBAGAI ANTIOKSIDAN UNTUK MENURUNKAN OFF-ODOR (25%) DAGING ITIK ALABIO DAN CIHATEUP
(BELUNTAS USE, VITAMINT C AND E ON PERFORMANCE ALABIO AND CIHATEUP MALE DUCK) Rukmiasih1), Hardjosworo PS1), Kataren PP2), Matitaputty PR3) ABSTRACT Meat consumption of Indonesian society is not limited to the beef and chicken. Meat ducks are now starting to become popular and food products that are brilliant prospects. Sources of duck meat usually from male and female ducks dismissed that as a result of low-quality meat. The purpose of this study is looking at providing beluntas, vitamin c and e on the effectiveness of local men ducks. In the present study utilized two strain Cihateup male duck and Alabio male duck, each of which consists of three repeats with four treatment of forages, namely: 1. KO (control), 2. Beluntas commercial feed + 0.5% (KB), 3. Beluntas commercial feed + 0.5% + vitamint c 250 mg/kg (KBC), 4. Beluntas commercial feed + 0.5% + vitamint e 400 IU/kg/dose (KBE). Design made of CRD. The results showed that the feed treatment (KB, KBC, KBE) has no effect on feed intake, feed conversion, final weight, body weight gain, weight cut, the percentage of carcasses and carcass parts percentage Alabio duck, but duck feed Cihateup treatment (KBE) significant effect on final weight, percentage body weight gain and carcass parts of the chest compared with treatment C, KB and KBC. The use of leaf starch levels beluntas 0.5% yield better feed conversion. Wheat leaf beluntas as much as 0.5% + Vitamint E in the diet, is able to maintain good performance with the ducks. Keywords : Alabio duck, cihateup duck, wheat leaf beluntas, vitamint C, vitamint E. ABSTRAK Konsumsi daging masyarakat Indonesia tidak terbatas hanya pada daging sapi dan daging ayam. Daging itik saat ini mulai diminati dan menjadi bahan pangan yang memiliki prospek cerah. Sumber daging itik yang ada umumnya berasal dari itik jantan maupun betina afkir sehingga kualitas daging yang dihasilkan rendah. Tujuan penelitian ini adalah melihat pemberian beluntas, vitamin C dan E terhadap performa itik jantan lokal. Penelitian ini menggunakan dua galur itik yaitu itik Alabio jantan dan itik Cihateup jantan, masing-masing terdiri atas 3 ulangan dengan 4 perlakuan pakan yaitu ;1. K0 (kontrol); 2. Pakan komersial + beluntas 0,5% (KB); 3. Pakan komersial + beluntas 0.5% + Vitamin C 250 mg/kg (KBC); 4. Pakan komersial + beluntas 0.5% + vitamin E 400 IU/kg (KBE). Rancangan yang digunakan adalah RAL. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pakan perlakuan (KB,KBC,KBE) tidak berpengaruh pada konsumsi pakan, konversi pakan, bobot akhir, pertambahan bobot badan, bobot potong, persentase karkas dan persentase bagian-bagian karkas itik Alabio, namun pada itik Cihateup pakan perlakuan (KBE) berpengaruh nyata pada bobot akhir, pertambahan bobot badan dan persentase bagian karkas dada dibandingkan dengan perlakuan K, KB dan KBC. Penggunaan tepung daun beluntas level 0,5% menghasilkan konversi pakan lebih baik. Tepung daun beluntas sebanyak 0,5% + vitamin E dalam pakan, mampu mempertahankan performa itik dengan baik. Kata Kunci : Itik Alabio, itik Cihateup, daun beluntas, vitamin C, vitamin E. |
Download : Abstrak |