DRI IPB

Model Pengembangan Rumpon Sebagai Alat Bantu dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Tuna Secara Berkelanjutan

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia 2014

Model Pengembangan Rumpon Sebagai Alat Bantu dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Tuna Secara Berkelanjutan

Model Pengembangan Rumpon Sebagai Alat Bantu dalam Pemanfaatan Sumber Daya Ikan Tuna Secara Berkelanjutan

(Development Model of FADs as a Tool in The Sustainability Utilization of Tuna Fish Resources)

Tri Wiji Nurani1*, Sugeng Hari Wisudo1, Prihatin Ika Wahyuningrum1, Risti Endriani Arhatin2

ABSTRAK

Penggunaan rumpon yang semakin marak di Perairan Samudera Hindia Selatan Jawa, dikhawatirkan akan berdampak terhadap kelestarian sumber daya ikan tuna. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi dan membuat model pengembangan rumpon sebagai alat bantu dalam pemanfaatan sumber daya ikan tuna secara berkelanjutan. Penelitian dilakukan di PPP Tamperan dan PPP Pondokdadap. Evaluasi dilakukan terhadap 1) komposisi ukuran panjang, 2) stok sumber daya, 3) peta pemasangan rumpon, 4) aturan kebijakan penggunaan dan pemasangan rumpon. Hasil evaluasi menunjukkan 1) Komposisi ukuran ikan tuna layak tangkap di PPP Tamperan dan PPP Pondokdadap berbeda untuk pengambilan sampel pada bulan berbeda, yaitu pada Juni?Juli 75,14 dan 99,42%, sementara itu pada Agustus?September 43,18 dan 73,43%; 2) Estimasi MSY 2.569 ton per tahun, effort optimum 959 unit, tingkat pemanfaatan 78,81%; 3) Posisi rumpon 8?13 oLS, 111?113 oBT, jumlah cukup banyak dengan jarak kurang dari 10 mil dan tidak beraturan; 4) Peraturan sudah ada, namun tingkat pemahaman stakeholder rendah. Berdasarkan hasil evaluasi, rekomendasi model pengembangan, yaitu 1) pengetatan perijinan, ketentuan ikan tuna yang boleh ditangkap di atas 80 cm; 2) lokasi pemasangan rumpon mengacu pada variabilitas klorofil-a dan suhu permukaan laut serta aturan yang termuat dalam Kepmen KP No.30/2004; 3) peraturan yang lebih teknis perlu dibuat dan disosialisasikan, disertai dengan pengendalian dan pengawasan.

Kata Kunci: berkelanjutan, pengembangan, rumpon, Samudera Hindia Selatan Jawa, tuna

ABSTRACT

The increasing use of fish agregating devices (FADs) in the Indian Ocean South Coast of Java is concerned that will be affect the sustainability of tuna resources. The research aimed to evaluate and make development model of FADs as a tool in the sustainability utilization of tuna fish resources. Research was conducted in PPP Tamperan and PPP Pondokdadap. The evaluation was conducted to 1) the lengths size composition, 2) tuna stok resources, 3) map location of FADs, 4) policy rules of use of FADs. Evaluation results indicated 1) the size composition of decent catch tuna fish in PPP Tamperan and PPP Pondokdadap differed for sampling in different month, i.e. respectively in June?July 75,14 and 99,42%, while in August?September 43,18 and 73,43% respectively; 2) estimation of MSY is 2.569 tonnes per year, the optimum effort of 970 units, the level of utilization is 78,81; 3) FADs installed in position 8?13 oLS, 111?113 oBT, the number of FADs quite a lot with the installation distance was less than 10 miles and not in order; 4) regulations already existed, but the level of stakeholder understanding of regulations was still low. Based on evaluation results, recommendations of development model are 1) tightening the permissions, that tuna fish which is allowed to be caught is with lenght size over than 80 cm; 2) FADs installation location refers to the variability of chlorophyll-a, sea surface temperature and the rules that are contained in the Kepmen KP No. 30/2004, 3) more technical regulations need to be made and socialized, accompanied with monitoring and controlling.

Keywords: development, FADs, sustainability, The Indian Ocean South Coast of Java, tuna

Download : Abstrak