DRI IPB

Sea Farming PKSPL Siap Memperkuat Kampus Merdeka IPB University

Berita / Warta LPPM

Sea Farming PKSPL Siap Memperkuat Kampus Merdeka IPB University

Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University melakukan kegiatan monitoring dan evalusi program sea farming yang berlokasi di Perairan Semak Daun Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, beberapa waktu lalu. Kegiatan ini dilakukan guna memastikan kesiapan Balai Sea Farming dalam mendukung penguatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka IPB University di bidang kelautan dan perikanan serta kerjasama riset PKSPL dengan Sekolah Pascasarjana IPB University.

Kepala PKSPL IPB University, Dr Yonvitner bersama Founder Sea Farming, Dr Irzal Effendy didampingi Direktur Sea Farming Muhammad Qustam Sahibuddin dan Humas PKSPL Agus Soleh melakukan pengecekan sarana penelitian berupa Keramba Jaring Apung (KJA), bangunan balai sea farming dan sarana pendukung lainnya.

berita-seafarming

Dr Irzal Effendy menjelaskan kepada Kepala PKSPL bahwa setiap tahunnya Balai Sea Farming PKSPL memfasilitasi lebih dari 60 mahasiswa IPB University untuk aktivitas penelitian, Praktik Kerja Lapang (PKL) dan magang. Aktivitas lain yang pernah di-support oleh Balai Sea Farming adalah program pemberdayaan ekonomi umat melalui pelatihan budidaya laut untuk santri.

“Memperhatikan besarnya peran program sea farming dalam menunjang pendidikan, penelitian dan pengabdian di lingkungan sektor kelautan dan perikanan maka perlu dilakukan revitalisasi untuk memperkuat fungsi dalam mendukung pendidikan jangka panjang. Dengan ini sustainability program sea farming tidak hanya untuk kebutuhan riset, pendidikan tapi juga dalam mendukung program nasional peningkatan ekonomi perikanan melalui marikultur,” tandasnya.

Dalam kesempatan ini, Kepala PKSPL juga meninjau aktivitas budidaya lobster yang sedang berlangsung. Menurut M Qustam Sahibuddin, lobster yang dibudidayakan mampu tumbuh mencapai bobot 150 gram per ekor dalam kurun waktu tiga bulan dari bobot awal pemeliharaan 50 gram per ekor. Hasil ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan Perairan Pulau Semak Daun mendukung kegiatan budidaya lobster. (MQS/Zul)