DRI IPB

Pusat Studi Bencana IPB University dan BNPB Siap Menjadi Lilin dan Besek

Berita / Warta LPPM

Pusat Studi Bencana IPB University dan BNPB Siap Menjadi Lilin dan Besek

Dalam pertemuan yang digelar antara Pusat Studi Bencana (PSB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyrakat (LPPM) IPB University dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, (26/11), kedua pihak sepakat untuk menjadi lilin dan besek bagi korban bencana. Lilin dan besek merupakan tagline baru yang digagas dan ditawarkan oleh PSB dalam diskusi dengan Deputi Pemulihan dan Rehabilitasi BNPB.

“Pemulihan pasca bencana untuk kebertahanan hidup menjadi shortcut BNPB untuk mendorong masyarakat kembali bangkit menuju pascabencana. Sehingga kehadiran BNPB harus berperan seperti lilin yang membawa besek,” ujar Sekretaris PSB IPB University, Dr Perdinan.

Ketika terjadi bencana, bagi korban dan daerah terdampak, semuanya tampak gelap seperti lampu mati. Kemudian BNPB hadir sebagai lilin penerang di awal sebelum lampu menyala. Kehidupan menjadi gelap, rumah rusak, lahan terganggu, keluarga hilang, sumber makanan habis, demikian kira-kira kegelapan yang dimaksudkan PSB.

BERITA psbbnpb

“Dalam keadaan seperti itu lilin menjadi pilihan sebagai penerang yang diandalkan semua orang. BNPB hadir laksana lilin menjadi penerang bagi korban bencana saat bencana menghampiri. Tugas yang diemban tentu tidak mudah. Kalau bukan karena alasan kemanusiaan, tentu semua orang ingin menghindari bencana. Mau tidak mau, suka tidak suka BNPB menjadi frontier di daerah bencana bersama relawan dan masyarakat yang memiliki rasa yang sama yaitu kemanusiaan,” tambahnya.

Para relawan ini sadar bahwa daerah bencana bukanlah daerah yang bersahabat bagi banyak orang. Meski dengan risiko yang tinggi sekalipun, rasa kemanusiaan tadi tetap membawa BNPB dan relawan ke daerah bencana. Ibarat lilin, yang berusaha menerangi orang lain, walaupun risikonya harus membakar diri sendiri. Itulah makna sebatang lilin saat kegelapan untuk menjelaskan peran BNPB di daerah bencana.

Lalu bagaimana dengan besek, yang biasa dikenal sebagai kantong kresek yang berisi sedikit bekal dan makanan yang dapat membantu ketika rasa lapar menyerang. Dengan bekal yang seadanya tersebut, korban bencana mampu mempertahankan dan menyambung hidup untuk waktu panjang. Demikian ilustrasi keberadaan BNPB dalam peran sebagai kelembagaan yang turut membantu pemulihan pasca bencana. Istilahnya, BNPB memberikan shortcut jangka pendek yang dapat menyambung hidup lebih panjang.

“Kalau diurai lebih lanjut, besek adalah singkatan dari “Bantuan Ekonomi Sesuai Kebutuhan”. Itulah tagline atas upaya pemulihan pasca bencana yang didorong sebagai stimulan untuk mendorong aktivitas ekonomi pasca bencana. Selanjutnya ketika ada program pengembangan ekonomi maka tanggungjawab kelembagaan lain bisa di dorong,” jelas Kepala PSB, Dr Yonvitner.

Tagline Lilin dan Besek ini menjadi salah satu kekhasan BNPB dalam penanggulangan bencana. Sehingga sebagian besar masyarakat di daerah bencana merasa kehadiran BNPB menjadi penting. Dalam kontek nasional, upaya ini adalah bentuk afirmasi pemerintah dalam misi kemanusiaan yang sepenuhnya berbeda dengan misi sosial. (**/Zul)