DRI IPB

PKSPL IPB University Mengawal Terwujudnya Digitalisasi Kepelabuhanan Nasional

Berita / Warta LPPM

PKSPL IPB University Mengawal Terwujudnya Digitalisasi Kepelabuhanan Nasional

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI sejak tahun 2015 sudah mencanangkan digitalisasi pelabuhan dengan INAPORTNET. Upaya tersebut mulai diimplementasikan pada tahun 2016 dan gencar diterapkan lebih intensif pada tahun 2018 sampai dengan saat ini.

Berbagai tantangan dan kendala dalam implementasi digitalisasi kepelabuhanan sampai saat ini masih dirasakan. Oleh karena itu Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan (PKSPL) IPB University sejak tahun 2008 telah mengembangkan program-program pelatihan kepelabuhanan. Pelatihan tersebut kurikulumnya terdapat materi terkait sistem informasi pelabuhan.

Tidak hanya itu, PKSPL IPB University berkomitmen terus mengikuti perkembangan informasi dan implementasi teknologi informasi pelabuhan, sampai pada akhirnya berinisiatif menyelenggarakan seminar online “National Port Digitalization.”  PKSPL IPB University dalam waktu dekat ini juga akan melaksanakan training tentang digitalisasi pelabuhan.

Dr Ruddy Suwandi, Sekretaris Eksekutif PKSPL IPB University, dalam sambutannya menekankan bahwa digitalisasi adalah keniscayaan yang harus diambil. Menurutnya, bangsa ini tidak menjadi bangsa yang hanya sekedar sebagai pengguna digitalisasi atau akan menjadi bangsa pencipta teknologi digital.

berita-pksplinformasipelabuhan

“Oleh karena itu, penting sekali adanya akselerasi pengembangan sumber daya manusia dan dukungan dari semua pihak untuk bersama-sama berkolaborasi dalam mengembangkan digitalisasi khususnya di bidang kepelabuhanan,” ujar Dr Ruddy Suwandi, dosen IPB University dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Sementara, Prof Tridoyo Kusumastanto, Ketua Majlis Wali Amanat (MWA) IPB University menyampaikan bahwa kolaborasi antar stakeholder dan keterbukaan data sangat penting untuk mempercepat terwujudnya digitalisasi kepelabuhanan nasional. Ia menjelaskan, PKSPL IPB University akan terus mengawal hal ini dan berkolaborasi dengan pihak swasta dan pemerintah.

“Ini dilakukan dalam rangka proses percepatan Indonesia menjadi negara poros maritim dunia, melalui dukungan pengembangan dan peningkatan sistem digitalisasi Pelabuhan,” ujar Prof Tridoyo Kusumastanto, Guru Besar IPB University dari Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM).

Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan yang diwakili oleh Andung Supadi sebagai Kasi Pelayanan Jasa dan Tarif Pelabuhan, menyampaikan ada tantangan dalam pengembangan Pelabuhan. Tantangan tersebut di antaranya adalah terjadinya disparitas wilayah, biaya logistik yang tinggi, minimnya sumber pendanaan, tumpang tindih kebijakan, integrasi antar stakeholder, masih tingginya ego sektoral antar instansi, selain itu juga dibutuhkan integrasi intra dan antar moda, konektifikas, serta dibutuhkan sumberdaya manusia adaptif dengan perkembangan teknologi.

“Ada juga tantangan geostrategis-geopolitik seperti perkembangan teknologi yang cepat, industri perkapalan dalam ukuran yang besar untuk mencipkatan efisiensi dan efektivitas, juga menjadi tantangan saat ini,” ujar Andung Supandi.

Bersama PKSPL IPB University, sumber daya manusia kepelabuhanan yang unggul telah banyak dihasilkan melalui berbagai kegiatan. Salah satu di antaranya adalah melalui penyelenggaraan Seminar ‘Nasional Port Digitalization. Tidak hanya itu, kegiatan rutin lainnya seperti Diklat Ahli Kepelabuhanan yang telah menghasilkan lebih dari 1200 Alumni Ahli Kepelabuhanan Indonesia yang terhimpun di dalam Perhimpunan Ahli Kepelabuhanan Indonesia (PALKI) dan Indonesia Port Association (IPA). (*/RA)