DRI IPB

PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK YANG BERWAWASAN GENDER DALAM MERESPON PERUBAHAN IKLIM DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKAPUNDUNG

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2013

PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK YANG BERWAWASAN GENDER DALAM MERESPON PERUBAHAN IKLIM DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKAPUNDUNG

PENGELOLAAN LIMBAH DOMESTIK YANG BERWAWASAN GENDER DALAM MERESPON PERUBAHAN IKLIM DI SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CIKAPUNDUNG
(Gender Aspect in Domestic Waste Management to Respond Climate Change in Cikapundung Watershed)

Siti Amanah1), Etty Riani2), Akhmad Faqih3), Tin Herawati4)
1)Dep. Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, dan Pusat Kajian Gender dan Anak, LPPM IPB
2)Dep. Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB
3)Dep. Geofisika dan Meteorologi dan CCROM SEAP, LPPM IPB
4)Dep. Ilmu Keluarga Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, IPB

ABSTRAK

Penelitian bertujuan menemukan model pengelolaan limbah yang berwawasan gender. Penelitian dilaksanakan di hulu, tengah, dan hilir Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikapundung, yakni di Desa Suntenjaya, Kelurahan Lebak Siliwangi dan Desa Dayeuh Kolot. Sebanyak 196 responden laki-laki dan perempuan terlibat dalam survei kerentanan rumah tangga terhadap perubahan iklim. Aspek kualitatif pengelolaan limbah didapat melalui diskusi kelompok terfokus. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa masyarakat memiliki pengetahuan tentang dampak limbah, namun aksi pengelolaan limbah masih bersifat parsial. Gender gap ditemui dalam mengolah dan memasarkan produk yang berasal dari limbah. Laki-laki lebih dapat mengakses informasi dan inovasi teknologi pengolahan   sampah.   Terdapat   variasi   tingkat   kerentanan   rumah   tangga   terhadap perubahan iklim. Rumah tangga dengan tingkat pendapatan tinggi lebih mampu merespon perubahan iklim dibanding rumah tangga berpendapatan rendah. Model dinamik pengelolaan limbah domestik memperlihatkan bahwa populasi penduduk, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan aspek gender berkaitan dengan pola pengelolaan limbah.

Kata kunci: Limbah domestik, peran gender, perubahan iklim, aksi adaptasi dan mitigasi.

ABSTRACT

The study aims to find a model of gender sensitive waste management. The study was conducted in the upstream, midstream, and downstream of Cikapundung Sub Watershed. A number of 196 men and women respondents involved in the vulnerability survey to climate change. Focused-group discussions was conducted to obtain a qualitative picture. The results showed that people have appropriate knowledge about impacts of waste to environment, but the action are still limited. Gender gap is encountered in processing and marketing products from waste. Men are more likely to access information and innovative waste treatment technologies. There are varying levels of household vulnerability to climate change. Households with higher incomes are more capable to respond to climate change  than  low-income  ones.  A  dynamic  model  of  domestic  waste  management indicates that population, education level, income level, and gender aspects are related to the practice of waste management.

Keywords: Waste, gender role, sub-watershed, household vulnerability to climate change.

Download: Abstrak