DRI IPB

Pasca Panen Mendukung Produksi Beras 500.000 Ton Pertahun

sawah
Warta IPTEK

Pasca Panen Mendukung Produksi Beras 500.000 Ton Pertahun

sawahPenanganan pasca panen padi merupakan program strategis dalam peningkatan produksi beras nasional (P2BN) sebesar 500.000 ton atau 25% dari target 2 juta ton per tahun. Hal ini disampaikan oleh Dirjen PPHP, Zaenal Bachrudin pada Gerakan Penanganan Pasca Panen dan Pemasaran Gabah Beras (GP4GB) di Grobogan, Jawa Tengah, Rabu, 2 April 2009.

GP4GB dilaksanakan di 7 Propinsi pada 13 kabupaten dengan areal lahan seluas 500.000 Ha (300.000 Ha di Jawa dan 200.000 Ha di Luar Jawa), meliputi Sumatera Selatan (Kab. OKU Timur dan Kab. Musi Rawas), Lampung (Kab. Lampung Tengah), Jawa Barat (Kab. Subang dan Kab. Karawang), Jawa Tengah (Kab. Grobogan dan Kab. Sukoharjo), Jawa Timur (Kab. Jombang dan Kab. Lamongan), Nusa Tenggara Barat (Kab. Sumbawa dan Kab. Lombok Tengah) dan Sulawesi Selatan (Kab. Pinrang dan Kab. Sidrap).

GP4GB dalam Rangka mendukung P2BN yang bertujuan :

1.  Mendorong dan menggerakkan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) untuk melaksanakan penanganan pasca panen secara baik dan benar sesuai standar operasional prosedur (SOP).

2.  Mendorong dan memfasilitasi penyediaan serta pemanfaatan sarana, prasarana dan teknologi (alat mesin) pasca panen tepat guna secara optimal.

3.  Menurunkan tingkat susut hasil dan meningkatkan rendemen hasil giling gabah/beras.

4.  Meningkatkan peran kelembagaan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan kelembagaan tani lainnya dalam usaha pasca panen dan pemasaran hasil.

5.  Mendorong dan memfasilitasi penyerapan gabah produksi petani/gapoktan dan pengamanan harga guna pemenuhan stok beras nasional oleh Perum BULOG.

6.  Mendorong dan memfasilitasi pembiayaan usaha pasca panen dan pemasaran melalui kemudahan akses kepada perbankan dan/atau sumber-sumber pembiayaan lainnya.

7.   Mengupayakan koordinasi yang sinergis antar instansi terkait di lokasi GP4GB mendukung P2BN.

 

Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan program/kegiatan sebagai berikut :

1. Memobilisasi pengadaan alsin pasca panen (sabit bergerigi, power thresher, pedal thresher, RMU, dryer, terpal, rehabilitasi alsin pasca panen) dalam pengembangan UPJA berbasis gapoktan guna menekan susut hasil sebesar 3-4%.

2. Revitalisasi Penggilingan Padi Kecil (1 phase) yang kurang efisien menjadi Penggilingan Padi Menengah (2 phase) yang bermitra dengan kelompok tani/Gapoktan dalam suatu sistem agribisnis padi yang terpadu guna dapat meningkatkan rendemen 1-2 %.

3. Pengawalan, supervisi dan pendampingan penanganan pasca panen bekerjasama dengan penyuluh pertanian dan Perguruan Tinggi.

4. Pemberdayaan kelembagaan pertanian antara lain melalui peningkatan kapasitas kelembagaan kelompok tani/ gabungan kelompok tani, asosiasi dan korporasi, serta pengembangan kemitraan dengan perusahaan swasta dan BUMN.

5. Dukungan pembiayaan usaha melalui fasilitasi pembiayaan oleh lembaga keuangan/ perbankan dan lembaga pembiayaan lainnya dalam memperoleh akses permodalan.

6. Gerakan pengamanan harga dan penanganan pemasaran melalui pemanfaatan dana LUEP/ KUAP, sistem resi gudang, pembiayaan perbankan, promosi, informasi pasar, dan pembelian gabah/beras oleh Perum BULOG dan pasar bebas.

7.
Peningkatan koordinasi dan sinergi antar instansi terkait antara lain melalui rapat-rapat koordinasi baik di pusat maupun di daerah dari aspek perencanaan, pelaksanaan, pengendalian/pengawasan, evaluasi dan pelaporan.

8. Menyebarluaskan informasi Gerakan Penanganan Pasca Panen dan Pemasaran Gabah/Beras (GP4GB) dalam rangka mendukung P2BN melalui media cetak maupun elektronik baik di pusat maupun daerah.
 
Sumber : http://www.deptan.go.id/