DRI IPB

IPB University Bantu Pasarkan Produk UMKM Warga Indramayu Sampai Ke Brunei dan Hongkong

Berita / Warta LPPM

IPB University Bantu Pasarkan Produk UMKM Warga Indramayu Sampai Ke Brunei dan Hongkong

Mahasiswa IPB University peserta program IPB Goes to Field (IGTF) Domisili 2020 di bawah bimbingan dosen pembimbing program, Dr Tin Herawati dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) berhasil meningkatkan pemasaran produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Desa Pekandangan Jaya, Indramayu hingga ke Brunei Darussalam dan Hongkong. Produk yang berhasil diekspor tersebut adalah keripik sukun dan sirup mangga.

Hal ini terungkap saat tim dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University mengunjungi Desa Pekandangan Jaya, Indramayu, Jawa Barat untuk melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) program IGTF Domisili, (17/12). Dalam Monev ini, Wakil Kepala LPPM bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Dr Sofyan Sjaf mengatakan bahwa program IGTF Domisili dilaksanakan di sepuluh  kabupaten yang masing-masing dipandu oleh dosen pembimbing dengan tema yang berbeda. IGTF Domisili di Desa Pekandangan Jaya  bertema “Pendampingan Digital Marketing” yang ditujukan pada UMKM produk lokal.

“Mahasiswa IGTF Domisili dan dosen pembimbing mendampingi UMKM selama dua bulan dengan menetap di desa binaan. Produk UMKM yang mendapatkan binaan yakni kripik sukun, kecap dan sirup mangga. Mahasiswa IGTF Domisili membantu dari sisi pemasaran ke pasar online dan sekaligus membuatkan brand kemasan produk. Mereka harus bisa memangkas biaya produksi dalam pengemasan sehingga harga menjadi lebih murah di pasaran sehingga meningkatkan jumlah penjualan,” ujarnya.

Berita-Indramayu

Menurut Dr Sofyan, IPB University adalah gudangnya pengetahuan dan inovasi, khususnya agromaritim. Pemanfaatan potensi yang ada di IPB University, seperti mahasiswa, dapat menjadi bukti nyata pengabdian perguruan tinggi di desa.

“Mahasiswa adalah potensi bagi kami. Kami tidak mau hasil-hasil penelitian yang dihasilkan tertumpuk di ruangan dan tidak terimplementasikan oleh mahasiswa. Mahasiswa berada di desa dapat membersamai masyarakat menyelesaikan beberapa permasalahan yang ada. Mahasiswa punya tenaga yang kuat dan pikiran yang jernih untuk berinovasi karena masih muda. Hal itu sangat disayangkan sekali jika tidak dimanfaatkan dengan baik,” tambahnya.

Untuk itu, IPB University sangat terbuka sekali untuk bersama-sama dengan masyarakat dalam membangun daerahnya melalui inovasi yang dihasilkan. IPB University juga mengharapkan mahasiswa menjadi sociopreneur yang dapat mengabdi pada daerah tempat tinggalnya. Peran dosen pembimbing tentu penting dalam mengarahkan para mahasiswa ini.

Senada dengan itu, Kuwu Desa Pekandangan Jaya, Asnali meyampaikan bahwa masyarakat sangat menunggu kehadiran IPB University yang kaya akan inovasi untuk membantu meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya  para pelaku UMKM.

Selain membantu di bidang pemasaran dan kemasan, mahasiswa juga mengadakan pelatihan desain grafis dan digital marketing pada pemuda desa yang tergabung dalam karang taruna desa. Hasil pelatihan itu nantinya akan dapat membantu UMKM di desa tersebut. (**/Zul)