LPPM IPB University Tandatangani Kerjasama Adaptive Research dengan Kementerian Pertanian
LPPM IPB University Tandatangani Kerjasama Adaptive Research dengan Kementerian Pertanian
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University melakukan penandatanganan kerjasama dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia (24/6). Kerjasama ini merupakan Adaptive Research yang dilaksanakan dalam rangka Penguatan Program The Development of Integrated Farming System in UPLAND Area.
Pada kesempatan ini, hadir Direktur Irigasi Pertanian, Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian, Ir Rahmanto, MSc, Kepala LPPM IPB University, Dr Ernan Rustiadi, Country Director/Hub Head Asia and The Pacific Division of IFAD, President Representative of ISDB regional Hub Indonesia, Kepala Dinas Lingkup Pertanian Kabupaten Pelaksana Kegiatan Upland Project dan Manager Pengelola Project Upland Kementerian Pertanian, Wakil Kepala LPPM IPB University Bidang Penguatan Sumberdaya dan Pengembangan (PSKP), Asisten Bidang PSKP LPPM IPB University, serta para peneliti dan tim yang terlibat dalam adaptive research.
Kepala LPPM IPB University, Dr Ernan Rustiadi mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi tidak hanya di lahan basah tetapi juga di lahan kering sehingga program UPLAND ini membutuhkan pengetahuan dan penerapan inovasi terbaru di bidang pertanian. “IPB University sebagai perguruan tinggi negeri yang diamanahkan untuk mengembangkan bidang pertanian siap untuk membantu kerjasama dengan Kementerian Pertanian,” ujar Dr Ernan dalam sambutannya.
Dosen IPB University itu juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan dari program UPLAND, Kementerian Pertanian. Ia berharap, semoga dari program UPLAND ini dapat melahirkan inovasi-inovasi yang aplikatif di lapangan sehingga menjadi terobosan baru di bidang pertanian ke depannya.
Adaptive Research pada tahun 2022 memiliki sembilan topik penelitian diantaranya. Topik penelitian tersebut meliputi asuransi usaha pertanian bawang merah; demplot perbaikan mutu genetic domba batur dalam upaya mempertahankan plasma nutfah; pengembangan demplot crossbreed kambing dalam upaya peningkatan diversifikasi produksi kambing lokal; introduksi demplot crossbreed domba untuk peningkatan produksi dan populasi; uji coba demplot instalasi biogas pada pengembangan unit pengolah pupuk organic (UPPO); rancangan studi kelayakan (feasibility study) asuransi usaha ternak; kajian bioekonomi berkelanjutan untuk pengolahan hasil pertanian terpadu UPLAND Project; water accounting model dalam satuan kawasan; serta kajian infrastruktur irigasi.
“Kami berharap, ke depannya kerjasama antara Kementerian Pertanian dengan LPPM IPB University akan berlanjut tidak hanya kegiatan UPLAND, serta kerjasama ini bisa menjadi role model dan kontribusi positif terhadap pembangunan pertanian Indonesia,” ujar Farakka Sari, Manager Pengelola Project Upland Kementerian Pertanian.
Direktur Irigasi Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ir Rahmanto mengucapkan terima kasih atas dukungan dari LPPM IPB University dan kepada Kepala Daerah serta Dinas Pertanian Kabupaten serta tim yang terlibat dalam kegiatan ini. “Semoga kegiatan kita bisa sukses dengan baik, hasil inovasi diujicobakan, bermanfaat dan bisa diterapkan. UPLAND ini merupakan sebagian kecil, bisa menjadi percontohan sehingga bisa diterapkan di seluruh Indonesia,” ujar Ir Rahmanto dalam sambutannya. (LPPM/ra)