LPPM IPB University Serahkan 28 Milyar Rupiah kepada Peneliti Simlitabmas Tahun 2022
LPPM IPB University Serahkan 28 Milyar Rupiah kepada Peneliti Simlitabmas Tahun 2022
Ada kabar baik bagi peneliti IPB University. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University telah menyerahkan dana penelitian yang didanai oleh Direktorat Penelitian, Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) atau yang biasa disebut Sistem Informasi Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (Simlitabmas), pada 11-12/7.
Kepala LPPM IPB University, Dr Ernan Rustiadi bersama Kepala Cabang Bank Mandiri Dramaga, Tri Hutomo menyerahkan dana penelitian Simlitabmas secara simbolis kepada perwakilan peneliti Simlitabmas, Dr Siti Nikmatin, di Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat.
Dr Ernan menyebut, IPB University kembali menunjukkan dirinya sebagai perguruan tinggi yang kompetitif. Di saat alokasi dana penelitian Simlitabmas yang turun drastis, peneliti Simlitabmas IPB University justru tetap mengusulkan proposal terbaiknya.
“Ini sebuah kabar baik bagi IPB University. Saat dana yang diterima turun, justru peneliti IPB University masuk peringkat kedua setelah Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai penerima dana penelitian terbesar,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa ada dana sebesar 28 milyar rupiah yang akan diserahkan kepada 219 peneliti. Total ada 304 judul proposal penelitian yang didanai oleh DRTPM, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Republik Indonesia.
Di lain pihak, Prof Sugeng Heri Suseno selaku Wakil Kepala LPPM IPB University bidang Penelitian menjelaskan usulan proposal penelitian IPB University mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Peningkatan ini mencapai 103 persen, karena peneliti yang mengajukan proposal penelitian Simlitabmas tahun ini mencapai 723 proposal. Sedangkan tahun lalu ada 356 proposal,” tuturnya.
Ia menambahkan, penyerahan dana penelitian Simlitabmas selanjutnya akan diberikan dalam dua tahap melalui kartu Virtual Account (VA). “Tahap pertama, peneliti akan menerima dana penelitian sebanyak 70 persen dari total anggaran yang telah diajukan, baru kemudian sisanya,” jelasnya.
Perwakilan penerima dana penelitian, Dr Siti Nikmatin menyampaikan kesannya terhadap perubahan metode ini. Ia menyambut baik perubahan yang pasti terjadi. Dalam hal ini bergantinya metode penyerahan dana yang umumnya dapat langsung diterima pada rekening pribadi, kini beralih pada kartu VA.
“Dalam dinamika kehidupan itu pasti terjadi perubahan ya. Saya yakin IPB University akan memberikan yang terbaik bagi penelitinya. Saya dapat memahami, dalam penelitian memang sangat linear dengan uang dan pemeriksaan, sehingga perubahan seperti saat ini tentu untuk menjaga penelitinya,” ungkapnya.
Menurutnya, perubahan metode penyerahan dana dilakukan berdasarkan hasil dari evaluasi seputar administrasi keuangan yang telah dilakukan oleh LPPM bersama Direktur Keuangan dan Akuntansi IPB University. Metode lama yang dinilai mudah, justru memungkinkan adanya indikasi bahaya bagi peneliti IPB University saat melakukan laporan pertanggungjawaban.
“Dari yang sudah saya pelajari memang metode VA ini rasanya seperti dibatasi, tapi ini kan perdana bagi kita semua. Saya yakin dengan berjalannya waktu, insyaAllah akan bertambah (aksesnya). Tinggal membutuhkan penyesuaian saja. Mungkin saat ini VA menjadi pilihan terbaik bagi IPB University perihal mekanisme pertanggungjawaban karena memang secara pajak akan lebih ringan,” tambah Dr Siti.
Sementara itu, Niken Widyastuti, SE, MM selaku Asisten Direktur Perbendaharaan – Direktorat Keuangan dan Akuntansi IPB University menjelaskan mengenai teknis penggunaan metode Virtual Account.
“Dengan adanya VA peneliti ini, yang kami harapkan adalah adanya pengelolaan yang dipisah dari rekening pribadi sehingga akan mempermudah pihak keuangan saat melakukan penelusuran terkait penggunaan dana yang diberikan tersebut,” katanya. (Aisyah/Zul)