Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University menyerahkan hasil Data Desa Presisi (DDP) sebagai program pengabdian masyarakat dalam rangka mendukung program satu data Kabupaten Bandung Barat. Penyerahan data tersebut dilakukan secara simbolis oleh Dr Sofyan Sjaf selaku Wakil Kepala LPPM IPB University Bidang Pengabdian Masyarakat dan diterima langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, (31/01).

“Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bandung Barat yang sudah melaksanakan pengambilan data desa presisi yang di lakukan di tiga desa yaitu Desa Mandalawangi Kecamatan Cipatat, Desa Cipangeran Kecamatan Saguling, dan Desa Cijambu Kecamatan Cipongkor,” kata Dr Sofyan Sjaf.

Ia menjelaskam, sudah seyogianya Data Desa Presisi (DDP) menjadi pendekatan baru dalam membangun data yang akurat dan mampu menggambarkan kondisi aktual desa.  Lebih lanjut, Sofyan Sjaf juga mengungkapkan, desa perlu diposisikan sebagai subjek, mulai dari membangun data desa dengan dibukakan akses pengetahuan dan teknologi yang inklusif. Tidak hanya itu, pentingnya data yang diperoleh dengan meletakan masyarakat desa yaitu pemuda desa sebagai subjek untuk bersama-sama mengambil, memvalidasi dan memverifikasi data.  Dengan demikian, dapat menghasilkan data yang akurat dan presisi. “Peran perguruan tinggi adalah mendampingi dalam proses pengambilan data dan menyiapkan instrumen cara pengambilan data,” kata Dr Sofyan Sjaf.

Dalam kesempatan yang sama, turut hadir Plt Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan, Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bappelitbangda), Kepala Diskominfo dan Badan Pusat Statistik Kabupaten Bandung Barat, para pejabat eselon 2 di lingkungan Pemkab Bandung Barat serta para camat dan Kepala Desa Mandalawangi, Cipangeran dan Cijambu.

Hengky Kurniawan, selaku Plt Bupati Bandung Barat menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada IPB University khususnya  Dr Sofyan Sjaf atas kerjasama yang baik dalam hal pendataan di desa.  “Saya yakin hasil data desa presisi ini bisa menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan khususnya di Kabupaten Bandung Barat sehingga pembangunan-pembangunan yang ada di Kabupaten Bandung Barat ini bisa tepat sasaran,” ucap Hengky. Ia juga menambahkan, tentang satu data yang dilakukan Kabupaten Bandung Barat (KBB) selama ini, telah keluar untuk kebijakan pembangunan. Data yang telah dikolektifkan tersebut nantinya bakal digunakan sebagai data terbaru untuk perencanaan pembangunan di KBB. (*)