DRI IPB

LPPM IPB University Gelar Konsolidasi Penguatan Tim Pemuda Desa Dramaga dalam Menyusun Data Desa Presisi

Berita / Warta LPPM

LPPM IPB University Gelar Konsolidasi Penguatan Tim Pemuda Desa Dramaga dalam Menyusun Data Desa Presisi

Selama tiga pekan, pemuda desa Dramaga, Kabupaten Bogor berhasil mengumpulkan data bangunan sebesar 34,8 persen untuk program Data Desa Presisi (DDP).  Kegiatan sensus DDP adalah salah satu langkah kecil yang dilakukan pemuda untuk agenda besar Desa Dramaga. Data-data ini ke depannya dapat digunakan dalam perencanaan dan program pembangunan. Hal ini terungkap dalam kegiatan evaluasi dan monitoring, (16/12) di Aula Kantor Desa Dramaga.

Kegiatan ini diikuti oleh 15 pemuda desa sebagai tenaga enumerator dan empat mahasiswa IPB University peserta IPB Goes to Field (IGTF), Dosen Pendamping, Zessy Ardinal Barlan,  serta pemerintah desa. Kegiatan evaluasi dan monitoring ini dijadikan momentum konsolidasi, evaluasi tim dan penguatan kebersamaan antar tim untuk meningkatkan progresivitas pengambilan data.

DDP merupakan suatu program jangka panjang LPPM untuk berkontribusi dalam membantu pengembangan kemajuan desa. Program ini diketuai oleh Wakil Kepala LPPM bidang Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus Penggagas DDP, Dr Sofyan Sjaf.

Berita-KonsolidasiDDP

Menurut Heri Suryana selaku penanggung jawab kegiatan DDP di Desa Dramaga, kegiatan DDP ini sangat disambut baik dan akan terus didukung oleh pemerintah Desa Dramaga. Heri sering melakukan inspeksi  terhadap sensus yang dilakukan para pemuda desa serta menampung laporan dan kendala yang dihadapi para pemuda desa.

“Hambatan-hambatan yang dialami para pemuda desa sebaiknya dilaporkan segera ke pemerintah desa supaya segera ditindaklanjuti. Kegiatan DDP sangat dibutuhkan oleh Desa Dramaga untuk memperbaharui data kependudukan dan potensi desa. Dari kegiatan ini kita dapat belajar menyusun dan menyediakan data yang akurat yang bisa diadopsi desa ke depan.  Harapannya, Desa Dramaga dapat membeli server sendiri untuk menampung data-data kependudukan yang selalu diperbaharui oleh desa,” ujarnya.

Khaerunnisa, salah satu mahasiswa IGTF Dramaga menyampaikan bahwa kegiatan ini masih perlu disosialisasikan lagi ke tingkat tapak masyarakat atau tingkat Rukun Tetangga. Menurutnya, masyarakat masih banyak yang belum paham akan pentingnya DDP.

“Masyarakat juga terkejut dengan dilakukannya pendataan kembali karena sebelumnya sudah ada sensus yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Selain itu, saya berharap semua pihak seperti masyarakat, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan pemerintah desa agar ikut berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan ini. Tendensi politik perlu dihilangkan untuk kepentingan bersama dan untuk desa,” imbuhnya. (LPPM/Zul)