DRI IPB

LPPM IPB University Bersama 12 Kades dan Lurah, Evaluasi Program DDP di Lingkar Kampus

Berita / Warta LPPM

LPPM IPB University Bersama 12 Kades dan Lurah, Evaluasi Program DDP di Lingkar Kampus

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University bersama para kepala desa dan lurah dari Lingkar Kampus IPB University Dramaga melaksanakan rapat evaluasi untuk membahas perkembangan program Data Desa Presisi (DDP) pekan lalu. Kegiatan ini dihadiri oleh Dr Sofyan Sjaf selaku Wakil Kepala LPPM IPB University Bidang Pengabdian kepada Masyarakat sekaligus sebagai penggagas DDP, dosen pendamping, para fasilitator spasial dan sosial DDP serta 12 kepala desa/lurah dari lingkar kampus.

Dr Sofyan Sjaf menyampaikan bahwa IPB University ingin memberikan impact lebih nyata ke desa dan kelurahan di lingkar kampus melalui DDP dan menjadikan lingkar kampus sebagai tempat untuk mengimplementasikan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Yakni dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di desa.

“Harapannya adalah ke depan setiap desa memiliki saung data. Saung data ini bermanfaat untuk merencanakan program-program yang ada di desa. Sehingga dengan berdasarkan data yang presisi maka dalam perencanaan program pengembangan desa bisa lebih tepat sasaran. Bagi IPB University, DDP sangat penting untuk pengorganisasian desa ke depan sebab dengan data yang presisi maka perancangan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di lingkar kampus dapat terarah dan terukur. Oleh karena itu rapat hari ini bertujuan guna mengetahui apa saja masalah yang dihadapi desa terkait DDP dan apa langkah yang hendak kita lakukan ke depannya sehingga program-program pengabdian kepada masyarakat LPPM IPB University dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat untuk masyarakat desa,” ujarnya.

[masterslider id=”481″]

La Elson selaku Fasilitator Spasial menyampaikan bahwa perkembangan pengambilan drone saat ini sudah dilakukan di delapan desa dari 12 desa/kelurahan yang telah direncanakan. Targetnya minggu ini seluruh desa/kelurahan sudah dilakukan pengambilan data spasial menggunakan drone. Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini merupakan salah satu kendala dalam proses pengambilan citra spasial di lapangan.

Dalam kesempatan ini, para fasilitator sosial menyampaikan masing-masing persentase capaian progres kegiatan yang sudah dilaksanakan. Desa Sinarsari mencapai 44 persen, Kelurahan Margajaya 21 persen, Desa Benteng 34 persen, Desa Cibanteng 22 persen, Desa Neglasari 47,5 persen, Kelurahan Situgede 17,7 persen, Desa Bantarjaya 68 persen, Semplak Barat 34 persen, Desa Cihideung Ilir 67,3 persen, Desa Dramaga 24,67 persen, Desa Cikarawang 68 persen dan Kelurahan Balumbang Jaya 56 persen.

“Kendala dalam proses pengambilan data adalah pergantian para enumerator/pemuda desa yang beberapa mengundurkan diri, faktor cuaca dengan curah hujan yang tinggi, beberapa warga yang sulit ditemui sebab masih dalam aktivitas bekerja dan beberapa warga yang tidak bersedia untuk di wawancara terutama warga yang tinggal dalam komplek perumahan,” ujarnya.

Dalam diskusi ini, Kepala Desa Semplak Barat, Abdul Rahman menjelaskan ada beberapa warga yang menyampaikan bahwa kegiatan DDP ini perlu adanya surat pernyataan terkait menjamin kerahasiaan data sebab dalam data tersebut terdapat data yang sensitif terutama Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Sedangkan Lurah Situgede menyampaikan terkait dengan hasil perolehan data oleh enumerator. “Melihat perkembangan hasil perolehan data yang sudah dilakukan oleh para enumerator maka saya sebagai lurah akan langsung mengawal kegiatan ini supaya dapat berjalan dengan lancar dan target waktu tercapai,” pungkas nya. (***DNG/Zul)