DRI IPB

LPPM IPB University Bekali Para Dosen Tentang Partisipasi Masyarakat 4.0

Berita / Warta LPPM

LPPM IPB University Bekali Para Dosen Tentang Partisipasi Masyarakat 4.0

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB University menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Metode Partisipasi Masyarakat 4.0 di IPB International Convention Center, 3/11. Pelatihan  ini bertujuan memberikan pemahaman tentang model partisipasi masyarakat di era 4.0. Kegiatan pelatihan diikuti oleh dosen IPB University dari masing-masing departemen dan program studi.

Dalam pembukaannya, Wakil Kepala LPPM IPB University Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Dr Sofyan Sjaf, menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk membangun kolaborasi lintas disiplin ilmu terutama dalam kaitannya dengan kegiatan pengabdian masyarakat dan pertanian di Indonesia pada era 4.0.

Sementara, Dr Heti Mulyati, Direktur Sumberdaya Manusia IPB University turut mendukung pelaksanaan pelatihan ini karena dapat meningkatkan hardskill dan softskill. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga berpotensi untuk meningkatkan kapasitas tenaga pengajar dan peneliti, utamanya dalam upaya pengembangan masyarakat.

Rangkaian acara pembukaan ditutup oleh Kepala LPPM IPB University, Dr Ernan Rustiadi yang menekankan bahwa pentingnya pendekatan dan metode baru yang melibatkan teknologi komunikasi pada era digital untuk meningkatkan proses partisipatif dalam masyarakat.

[masterslider id=”469″]

Acara pelatihan dibagi dalam empat sesi materi. Materi pertama tentang Prinsip Partisipasi sebagai Bentuk Investasi Sosial dan Pembangunan di Masyarakat, disampaikan oleh Ir Fredian Tony Nasdian. “Dalam konteks 4.0, teknologi digital dapat membuka ruang partisipasi dan harus diorganisir. Jangan lupakan hak berpartisipasi, yaitu hak mendapatkan informasi, memikirkan, berpendapat, mempengaruhi pengambilan keputusan, dan mengawasi,” ujarnya.

Sesi kedua, disampaikan materi tentang Teknologi dalam Penerapan Partisipasi Masyarakat: Drone Participatory Mapping yang dipaparkan oleh Lukman Hakim dan Rajib Gandi, keduanya dosen IPB University dari Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat.  Keduanya menyampaikan fakta bahwa aktivitas pembangunan selalu menjadikan masyarakat desa sebagai objek.

Selain itu, ketiadaan data di desa yang presisi membuat stakeholder terkait tidak mampu membuat analisa yang presisi untuk program perencanaan maupun pembangunan desa. Data desa presisi yang dilakukan melalui metode Drone Participatory Mapping yang digagas oleh Dr Sofyan Sjaf memberikan gambaran yang akurat tentang desa, melalui data numerik dan spasial.

Pada sesi ketiga, materi yang diberikan adalah tentang Pendekatan Teknologi Digital dalam Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Proses Pembangunan di Era 4.0. Materi ini disampaikan oleh Dr Djuara P Lubis. Dalam paparannya, ia menekankan tentang pentingnya teknologi dibawa ke desa agar masyarakat melek digital melalui aktivitas pemberdayaan dan pengembangan masyarakat. Terakhir yang merupakan materi penutup mengingatkan bahwa keluarga harus berdaya agar bisa berpatisipasi dalam pembangunan era 4.0. “Agar mampu berdaya, keluarga harus mampu beradaptasi dalam setiap perkembangan. Perlunya dukungan melalui asesmen yang dilakukan berdasarkan basis data keluarga. Hal ini penting dilakukan untuk melihat potensi dan bagaimana kondisi setiap individu dalam keluarga tersebut,” ujar Dr Tin Herawati selaku narasumber materi keempat, mengenai Keluarga dalam Proses Pembangunan di Masyarakat Era 4.0. (*/RA)