Jumat Keliling LPPM IPB
Jumat Keliling LPPM IPB
Jum’at Keliling Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB di Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga Kab. Bogor, Jumat (17/4) mendapat sambutan hangat dari warga setempat. Antusiasme warga terlihat dari banyaknya yang hadir dan dinamisnya temu wicara yang mengusung tema seputar penerapan teknologi tepat guna itu.
Rombongan LPPM IPB yang dipimpin langsung oleh Kepala LPPM Prof.Dr.Ir. Bambang Pramudya Noorachmat, M.Eng diterima oleh Kepala Desa Cikarawang Suhandi, Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Cikarawang Andi Rustandi, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Cikarawang Uci Sanusi, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Cikarawang Ustadz Badrudin, para Kepala Dusun, Ketua RW, Ketua RT dan para tokoh masyarakat.
Prof. Bambang dalam sambutannya mengatakan, sesungguhnya komunikasi antara IPB dengan desa-desa di lingkar kampus, termasuk Cikarawang, sudah intens dilakukan. Karenanya, silaturrahmi saat itu lebih pada upaya meningkatkan kualitas ragam kegiatan yang telah menjadi binaan IPB, dengan tetap membuka peluang adanya kerjasama baru antara IPB dengan desa-desa yang ada di lingkar kampus.
Dalam kesempatan ini, Prof. Bambang didampingi Wakil Kepala Bidang Pengabdian Kepada Masyarakat LPPM IPB Dr.Ir. Prastowo, M.Eng., menyerahkan santunan kepada 10 anak yatim usia 5 hingga 13 tahun. Santunan berupa sejumlah uang ini merupakan bentuk kepedulian dari sivitas academika IPB.
Temu wicara
Acara kemudian berlanjut pada temu wicara yang dipandu oleh Dr. Syahruddin. Kesempatan ini tak disia-siakan warga yang hadir. Mereka tampak antusias mengajukan ragam pertanyaan, memberi masukan, saran dan juga permintaan.
Diantaranya adalah keinginan mereka untuk mendapat penyuluhan dari IPB seputar penerapan teknologi terhadap hasil pertanian mereka. “Singkong misalnya, biasanya kita jual ke tengkulak dengan harga Rp 400 sampai Rp 500 per kilogramnya. Padahal kalau saja ada teknologi dari IPB yang bisa membantu kami untuk mengolah singkong-singkong ini menjadi tepung, maka penghasilan warga akan bertambah,” ujar salah seorang warga.
Dikeluhkan juga kondisi sebagian warga yang terjebak pada bank keliling, yang memberikan pinjaman uang dengan bunga yang sangat tinggi. Untuk itu, ia meminta pada IPB untuk dapat membantu warga dengan cara mendirikan Koperasi Pertanian.
Menyimak penuturan warga, Dr. Prastowo menyambut baik keinginan mereka untuk bekerjasama dengan IPB. “Tentu saja dengan harapan, setelah pertemuan ini ada satu kegiatan yang berkelanjutan. Namun tentunya semua itu disesuaikan dengan kemampuan IPB. Dalam pelaksanaannya nanti, kita lihat hal apa saja yang menjadi prioritas untuk dilaksanakan terlebih dahulu,” ujar Dr. Prastowo, seraya menyebut 3 tahap kegiatan yang akan segera dilakukan.
Ketiga tahapan tersebut adalah pemetaan, yakni menggali informasi dan potensi desa. Untuk tahapan ini akan dilakukan segera mungkin, setelah selesai rangkaian Jum’at Keliling di 14 Desa Lingkar Kampus, yang akan berakhir tanggal 17 Juli 2009 ini. Tahapan selanjutnya adalah pelatihan lapang, dimana para petani akan dilatih praktik bertani langsung di lapangan. Dan yang terakhir adalah pendampingan. “Jarak antara IPB dengan desa-desa di lingkar kampus cukup dekat. Untuk pendampingan ini bisa dilakukan dengan cara kami yang datang ke desa, atau warga sendiri yang datang ke IPB,” imbuh Dr. Prastowo. (nm)
Sumber : http://www.ipb.ac.id/id/?b=1070