JAKARTA – Institut Pertanian Bogor (IPB) tengah merencanakan pengembangan program konservasi yang berbasis masyarakat dan peningkatan kapasitas, serta kepedulian terhadap kelestarian keanekaragaman hayati di Pulau Siberut.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Sub Direktorat Program Internasional Direktorat Kerja sama dan Program Internasional IPB, Muhammad Agil.

“Setelah sebelumnya pernah melakukan penelitian di daerah tersebut, IPB kembali melakukan pengembangan konservasi di Siberut,” ungkapnya, seperti yang dilansir dari situs IPB, Jumat (26/8/2011).

Ada pun program pengembangan konservasi yang akan dilakukan IPB tahun ini antara lain adalah Pengembangan Cagar Biosfer.

Sementara itu, perwakilan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyampaikan, pengembangan Cagar Biosfer yaitu konsep untuk memadukan konservasi dengan pembangunan ekonomi seacara berkesinambungan.

“Keuntungan dari mengembangkan konsep ini adalah selain dapat melestarikan sumber daya alam dan budaya, juga dapat dimanfaatkan untuk penelitian pemantauan pendidikan dan pelatihan sebagai upaya untuk mewujudkan keseimbangan hubungan manusia dan alam (biosfer),” ujarnya.

Namun, Johannes melanjutkan, masalah seperti urbanisasi, terbatasnya lahan untuk masyarakat setempat, masalah sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan sering kali muncul di kawasan konservasi.

Perwakilan dari PT Salaki Summa Sejahtera menyampaikan, kajian dan riset yang diperlukan di antaranya adalah kajian teknik rehabilitasi hutan bekas tambangan.

“Sejak 2007, perusahaan telah bekerja sama dengan IPB terkait pengelolaan Hutan Lestari, di mana IPB bertindak sebagai pendamping perusahaan yang beroperasi di Pulau Siberut,” ungkapnya.(rhs)