IPB Goes to field 2017 Program Mina Padi di Kabupaten Gianyar, Bali
IPB Goes to field 2017 Program Mina Padi di Kabupaten Gianyar, Bali
IPB Goes to field 2017 telah dilaksanakan selama 3 minggu dimulai pada tanggal 19 Juli sampai dengan tanggal 8 Agustus 2017. Kegiatan ini diikuti oleh 316 mahasiswa yang terdiri dari 241 mahasiswa IPB, 24 mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya, 20 mahasiswa RMUTT Thailand, 4 mahasiswa UPM Malaysia, 13 mahasiswa POLTEKKES Tasikmalaya, 6 mahasiswa Universitas Islam Kadiri Kediri, 6 mahasiswa Univesitas Sriwijaya, dan 2 mahasiswa Universitas Paramadina. Pelaksanaan kegiatan IGTF 2017 bertujuan untuk memfasilitasi mitra kerja IPB, meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengatasi permasalahan pembangunan di masyarakat sekaligus memberi pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup bersama dan bekerjasama dengan masyarakat. Dalam pelaksanaannya di lapang, IGTF melibatkan stakeholder lain seperti pemerintah daerah, swasta, industri, tokoh masyarakat dan LSM.
[masterslider id=”187″]
Salah satu Program IGTF yang dilaksanakan di Kabupaten Gianyar adalah Pengembangan Mina Padi. IGTF Mina Padi dilaksanakan di Desa Kenderan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali yang diikuti oleh sebanyak 12 peserta dan 2 asisten mahasiswa IPB. Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa IGTF di Kabupaten Gianyar Bali antara lain survey wilayah sawah dan kegiatan pertanian tanaman padi, diskusi, pengelolaan tanaman padi, pembuatan caren dan kolam, serta sosialisasi.
Dalam kegiatan survei lokasi, mahasiswa IGTF beserta warga melakukan perbandingan antara sawah yang akan diterapkan sistem tanam Minapadi dengan pola tanam Jajarlegowo dan Konvensional. Mahasiswa IGTF turut serta membantu para petani dalam mempersiapkan lahan tanam untuk tanaman padi dan pembuatan caren dan kolam ikan. Lahan yang digunakan untuk pengembangan program minapadi adalah sebanyak 20 petak sawah dalam 3 banjar petak dengan luas total 1 Ha. Persiapan lahan meliputi kegiatan pembajakan sawah, penyurutan sawah, penanaman benih padi. Kemudian mahasiswa membuat caren dan kolam sebagai tempat penebaran benih ikan.
Selain kegiatan di lapangan, mahasiswa IGTF juga melakukan diskusi dengan warga desa dalam pertemuan Subak membahas kebutuhan upacara adat sebelum melakukan masa tanam serta terkait masalah pertanian seperti masalah hama dan penyakit padi, mekanisme pertanian dalam mengolah tanah, mekanisme pemberian pupuk, kurangnya pemeliharan, sistem tanam, dan tidak tersedianya pasar untuk menjual hasil panen. Kegiatan lain yang dilakukan oleh mahasiswa IGTF yaitu penyuluhan ke siswa SDN 3 Kenderan terkait menanamkan rasa cinta pertanian sejak usia dini.
Download : PDF