DRI IPB

Indonesia Pecahkan Rekor Selam

Warta IPTEK

Indonesia Pecahkan Rekor Selam

Indonesia Pecahkan Rekor Selam

 

Image

REKOR DUNIA Para penyelam duduk di dasar laut pada pemecahan rekor dunia penyelaman massal di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, kemarin. Sebanyak 2.861 penyelam ikut dalam acara ini dan memecahkan rekor sebelumnya di Maladewa pada 2006 yang melibatkan 979 penyelam.

MANADO(SI) – Sebanyak 2.861 penyelam dilibatkan dalam pemecahan rekor dunia selam di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), kemarin, dengan catatan waktu 31 menit.

Rekor yang masuk dalam Guinness Book of Records itu menjadi kado HUT Ke-64 Kemerdekaan RI. ”Menyambut HUT RI dengan rekor dunia merupakan sebuah momentum penting yang tidak bisa dilupakan seluruh masyarakat, apalagi dunia saat ini menatap bangsa Indonesia,” kata Kepala Biro Humas Pemprov Sulut, Roy Tumiwa,di Manado kemarin. Pemecahan rekor dunia yang disaksikan langsung oleh wakil Guinness Book of Records dari London, Inggris, itu telah menjual potensi alam dan sumber hayati luar biasa yang dimiliki bangsa Indonesia.Ikut menyaksikan pula Menteri Kelautan dan Perikanan Freddy Numberi.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Moekhlas Sidiq memimpin langsung pemecahan rekor tersebut. Pemecahan rekor dunia ini dilakukan tepat pukul 10.00 Wita,diikuti 2.861 orang,termasuk 51 partisipan dari mancanegara dan 35 orang VIP. Setelah 31 menit menyelam, secara bergelombang semua peserta menyudahi penyelaman. ”Kita sudah memecahkan rekor hari ini dan ini sungguh suatu hal yang membanggakan karena sebagai bukti kita negara bahari yang kuat,”kata Freddy Numberi.

Dia juga mengatakan, capaian tersebut sangat luar biasa karena rekor dunia selam terakhir di Maladewa dipecahkan oleh 979 penyelam. Rekor yang diciptakan di Indonesia, katanya, belum tentu bisa dipecahkan dalam 10 tahun ke depan.Dia berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu terselenggaranya pemecahan rekor di Manado.

Sementara Lucia Sinogagliesi dari Guinness Book of Records mengatakan, rekor yang ditorehkan di Pantai Malalayang,Manado, itu sah dan menjadi suatu hal yang luar biasa. ”Saya juga sangat senang karena indah sekali di Manado. Begitu banyak orang ikut serta hingga memecahkan rekor dunia,” Kata Sinogagliesi saat menyampaikan sambutan. Dia juga minta agar semua peserta yang sudah ikut dalam pemecahan rekor bersiap datang pada pagi ini (Senin,17/8),melakukan pemecahan rekor kedua,yaitu upacara di bawah air untuk peringatan HUT Ke-64 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Wakasal Moekhlas Sidiq mengatakan pemecahan rekor di Indonesia ini adalah yang keempat kali dan merupakan hal yang luar biasa. Acara pemecahan rekor disaksikan puluhan ribu orang dan dijaga ketat empat KRI,yakni KRI Surabaya, KRI Nusa Utara, KRI Soeharso,dan KRI Soputan. Pemecahan rekor dunia selam di Manado diwarnai dentuman meriam empat kali yang dilakukan jajaran TNI AL.

”Bunyi meriam itu cukup empat kali karena merupakan pemecahan rekor selam keempatkalididuniadandilakukandi Indonesia,”kata Moekhlas Sidiq. Ikut serta dalam pemecahan rekor di Manado, Gubernur Sulut Sinyo Harry Sarundajang, Danlantamal VIII Laksamana Pertama TNI Willem Rampangilei, Kapolda Sulut Brigjen Pol Bekto Suprapto, dan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad. Wakasal Moekhlas Sidiq yang turun bersama rombongan VIP juga ikut dalam penyelaman dan memberikan semangat pada para penyelam di kedalaman 20 meter.

Dia baru naik ke permukaan air saat tanda selesai berbunyi. Gubernur Sulut yang masuk dalam daftar penyelam VIP mengatakan senang bisa mengikuti pemecahan rekor tersebut. ”Saya ikut dalam penyelaman dan sungguh senang dengan penyelaman ini karena nama Sulawesi Utara dan Manado, terutama Indonesia, terangkat ke mata dunia,” kata Sarundajang.

Sementara Gubernur Gorontalo Fadel Muhamad yang bersama timnya ikut melakukan penyelaman dan berada di bawah air selama 31 menit memberikan tepuk tangan kepada anak buahnya karena berhasil menyelesaikan penyelaman. Di antara para penyelam tersebut ada juga seorang bocah berusia 9 tahun bernama Kesia Lamudju sebagai peserta termuda dan mampu menyelam hingga di kedalaman 20 meter.

”Saya senang karena menjadi salah satu dari ribuan orang yang ikut dalam pemecahan rekor dunia ini dan jadi yang termuda,”kata Kesia. Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Iskandar Sitompul yang juga juru bicara Sail Bunaken mengatakan, ribuan penyelam yang ikut memecahkan rekor dunia namanya akan dimonumenkan. Monumen tersebut akan dibangun di Teluk Manado dengan nama Monumen Sail Bunaken.

Sementara itu hingga kemarin, sebanyak 17 kapal perang dari berbagai negara telah tiba di Pelabuhan Bitung,Sulut,untuk mengikuti Sail Bunaken. Penanggung Jawab Media Center Panitia Sail Bunaken Bitung J Tambunan mengatakan, kapal perang tersebut antara lain USS MC CampballDDG85dari AmerikaSerikat, INS Arivat, INS Kuhkri P49 dari India serta JDS Kashima TV3508, JDS Shimayuki TV3513 dan JDS Yuugiri DD153 dari Jepang.

”Selain kapal perang,sebanyak 58 yachtdari berbagai negara telah berada di Pelabuhan Perikanan Bitung untuk mengikuti Sail Bunaken,” kata Tambunan di Bitung kemarin. Puluhan peserta reli yacht dari Darwin Australia telah tiba di Bitung sejak 9 Agustus lalu. Sail Bunaken yang diselenggarakan 12–20 Agustus diikuti antara lain sekitar 25 kapal perang asing dari 14 negara,3 tall ships,158 yachtsertasejumlahKRI.

Sebanyak 33 kepala staf angkatan laut (KSAL) negara-negara sahabat peserta kegiatan atraksi kelautan ini juga akan mengikuti upacara peringatan HUT Ke-64 Kemerdekaan RI di Manado pada hari ini.

 
Sumber : fahmi faisa/ant) ; http://www.seputar-indonesia.com