Hari Susu Nusantara Dicanangkan pada 1 Juni
Hari Susu Nusantara Dicanangkan pada 1 Juni
TEMPO Interaktif, Jakarta: Tetra Pak Indonesia bersama Departemen Pertanian, Departemen Kesehatan, serta Kementerian Pemuda dan Olahraga menggagas pencanangan Hari Susu Nusantara pada 1 Juni mendatang. Pencanangan tersebut rencananya akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 7 Juni di Jakarta.
Penetapan Hari Susu ini didasarkan rendahnya konsumsi susu di Indonesia yang tidak cuma disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya manfaat susu, namun juga karena mahalnya harga susu di pasaran.
“Untuk dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia, terlebih dahulu kita perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan gizi seimbang,” ujar Direktur Bina Gizi Masyarakat, Departemen Kesehatan, dr Ina Hernawati, saat jumpa pers di seminar bertajuk “Hanya Susu Segar Untukku” di Hotel Gran Melia, Selasa siang (26/5).
Menurut Ina, susu adalah salah satu makanan cair yang diperlukan tubuh, terlebih bagi anak dalam masa pertumbuhan, untuk mendapatkan gizi seimbang karena susu mengandung kalsium, protein, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh.
Direktur Pengolahan Panen Hasil Pertanian Chairul Rahman mengatakan Indonesia sebenarnya memiliki prospek mengembangkan industri sapi perah. “Meski dengan pertumbuhan sekitar 7,3 persen per tahun, tetap masih jauh memenuhi kebutuhan susu dalam negeri,” katanya dalam kesempatan yang sama.
Saat ini produksi susu nasional hanya dapat memenuhi kebutuhan konsumsi susu nasional sebesar 23,45 persen atau sebanyak 2,19 kilogram per kapita per tahun. Kebutuhan sisanya dipenuhi impor sebanyak 76,55 persen dari total konsumsi susu.
Untuk itu, menurut Chairul, Hari Susu ini diharapkan dapat memicu kelompok peternak sapi perah agar menghasilkan kualitas susu yang lebih baik dengan kuantitas yang lebih banyak. Dengan demikian impor susu dapat ditekan dan industri susu berkembang lebih baik.
Berdasarkan data Tetra Pak Indonesia 2008, konsumsi susu di Indonesia terbilang masih rendah ketimbang negara Asia lainnya, yaitu cuma 10 liter per kapita per tahunnya. Sementara negara tetangga Malaysia mencapai 30 liter per kapita per tahunnya, Vietnam mencapai 12 liter per kapita per tahunnya. “Artinya masyarakat Indonesia dalam satu tahunnya cuma minum 55 gelas,” kata Ina.
HERU TRIYONO
Sumber : http://www.tempointeraktif.com
Photo : http://www.ryangermick.com