DRI IPB

Guru Besar Mengabdi IPB University: Nelayan Bayah Siap Budidayakan Benih Lobster

Berita / Warta LPPM

Guru Besar Mengabdi IPB University: Nelayan Bayah Siap Budidayakan Benih Lobster

Dewan Guru Besar (DGB) IPB University bekerja sama dengan Asosiasi Profesor Indonesia (API) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University gelar Webinar “Program Guru Besar IPB Mengabdi” dengan tema Pengelolaan Perikanan Benih Bening Lobster Berkelanjutan di Kecamatan Bayah, Lebak, Banten, (22/12). Kepala LPPM  IPB University, Dr Ernan Rustiadi menyampaikan tema ini merupakan isu yang cukup penting untuk mengungkap bagaimana tata kelola lobster tanah air.

“Prof Ari Purbayanto, Guru Besar IPB University dan pakar di bidang perikanan merasa terpanggil untuk memberikan pandangannya secara scientific, di luar polemik ekspor benih lobster yang penuh dengan aspek politik dan berbagai kepentingan. Menurutnya, perguruan tinggi harus menyuarakan pandangan akademiknya. Dan LPPM IPB University merasa terhormat dapat memfasilitasi dan terlibat dalam program Guru Besar IPB mengabdi ini,” ujarnya.

Dari webinar ini, Prof Ari Purbayanto mengungkapkan berbagai permasalahan yang dihadapi nelayan. Yakni banyaknya nelayan dari luar Kecamatan Bayah yang menangkap Benih Bening Lobster (BBL) di Perairan Pantai Bayah yang memicu konflik. Adanya penyedotan pasir laut oleh penambang emas yang mengganggu daerah penangkapan BBL. Penghentian ekspor BBL mengakibatkan pendapatan nelayan turun drastis dan tidak menentu sehingga merugikan nelayan. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No 12/2020 tidak dipatuhi dimana eksportir beli putus ke Kelompok Usaha Bersama (KUB) serta tidak ada kemitraan dan pembinaan.

Berita-gurubesarmengabdi

“Eksportir belum melaksanakan budidaya pembesaran BBL dan hampir seluruhnya di ekspor melalui asosiasi tertentu,” ujarnya.

Untuk itu, Dewan Guru Besar IPB University memberikan rekomendasi pengelolaan perikanan BBL berkelanjutan di Bayah. Dalam rekomendasi ini, Prof Ari menjelaskan bahwa nelayan Bayah siap untuk tidak hanya menangkap benih lobster tetapi juga membudidayakan (pembesaran) BBL asal ada pembinaan dan pendampingan dari penyuluh. Secara ekonomi, perlu dikembangkan rantai pemasaran lobster untuk setiap fase pembesaran (budidaya) hingga mencapai ukuran layak jual (legat size). Dan perlu dibangun model Sekolah Perikanan Rakyat mengadopsi kesuksesan Sekolah Peternakan Rakyat (SPR) yang dikembangkan LPPM IPB University.

Ketua DGB IPB University, Prof Dr Evy Damayanthi menyampaikan program  Guru Besar IPB Mengabdi merupakan program perdana yang dimulai oleh IPB University. Ia berharap program ini dapat diikuti oleh perguruan tinggi seluruh Indonesia.

“Upaya ini dapat menjadi trigger untuk perguruan tinggi lain untuk melakukan kegiatan yang sama dengan bidang yang berbeda di masayarakat,” ujarnya.

Prof Evy menambahkan, anggota DGB IPB University saat ini berjumlah 235 orang dengan kepakaran yang berbeda-beda. Ini merupakan potensi besar untuk program pengabdian kepada masyarakat seperti saat ini.

“Semoga program  Guru Besar IPB Mengabdi ini dapat  memberikan manfaat terbaik untuk negeri dan kemajuan perikanan tanah air,” ucapnya. (dh/Zul)