DRI IPB

Dosen Mengabdi IPB Peduli Stunting, Gelar Edukasi Keluarga untuk Mewujudkan SDM Unggul

Berita / Warta LPPM

Dosen Mengabdi IPB Peduli Stunting, Gelar Edukasi Keluarga untuk Mewujudkan SDM Unggul

IPB Peduli Stunting adalah salah satu upaya untuk mendukung percepatan penanganan dan pencegahan stunting yang dikoordinasikan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University. Salah satu rangkaian kegiatan IPB Peduli Stunting adalah melaksanakan program Edukasi Keluarga untuk Mewujudkan Sumberdaya Manusia (SDM) Unggul.

Oleh karena itu LPPM IPB University dan Tim Penggerak PKK Kota Bogor menggelar Edukasi Keluarga di Kelurahan Situ Gede, Bogor. Hadir dalam kegiatan ini Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bogor, Yane Ardian, SE, MSi didampingi oleh wakil dari LPPM IPB University, Lurah Situ Gede dan Kepala Puskemas Kecamatan Bogor Barat.

Edukasi keluarga di laksanakan di Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor yang sekaligus sebagai kelurahan binaan lingkar kampus IPB University.

“Edukasi keluarga ini diikuti oleh keluarga yang memiliki anak usia 0-24 bulan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas keluarga dalam melaksanakan fungsi keluarga. Seperti pengasuhan, perawatan kesehatan dan investasi anak, pentingnya pengaturan kehamilan, manajemen keuangan keluarga dan hal-hal yang terkait dengan peningkatan kualitas keluarga. Ada delapan pertemuan dengan fasilitator dari dinas kesehatan, PKK Kota Bogor serta  terintegrasi dengan kegiatan dosen mengabdi IPB University,” ujar Yane.

Menurutnya keluarga memegang peran penting dalam membentuk dan mengantarkan anak-anak menjadi sumberdaya yang berkualitas. Dalam keluargalah anak-anak pertama kali mendapat pengalaman dini langsung yang akan digunakan sebagai bekal hidupnya di kemudian hari. Oleh karena itu edukasi keluarga merupakan hal yang penting dilakukan dalam upaya  pencegahan dan penanganan stunting.

berita-dosen-mengabdi-ipb-peduli-stunting-gelar-edukasi-keluarga-untuk-mewujudkan-sdm-unggul-news

Yane Ardian, SE, MSi menghimbau supaya para peserta mengikuti kegiatan ini dengan baik sampai kegiatan berakhir. Edukasi keluarga ini sangat membantu dalam penanganan dan pencegahan stunting di Kota Bogor.

Selanjutnya Dr Tin Herawati sebagai koordinator kegiatan di Situ Gede dan sekaligus Ketua Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB University menyatakan bahwa kualitas pengasuhan yang baik sangat diperlukan untuk mencegah dan menangani stunting.

“Dari berbagai penelitian dan pemantauan di lapangan, faktor penyebab stunting sangat kompleks sehingga penanganannya harus holistik. Yaitu dari aspek spesifik (penyebab langsung) dan sensitif (penyebab tidak langsung). Oleh karena itu penanganan stunting harus sinergis dan terintegrasi,” ujarnya.

Menurutnya, pada saat ini Indonesia masih dihadapkan pada berbagai permasalahan seperti kemiskinan, masalah gizi dan kesehatan. Salah satu masalah gizi yang belum terselesaikan hingga saat ini adalah stunting.

“Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia pada tahun 2019, prevalensi stunting Indonesia tercatat sebanyak 27,67 persen dan menurun menjadi 24,4 persen pada tahun 2021.  Meskipun mengalami penurunan, tetapi angka tersebut masih di atas standar yang ditetapkan oleh WHO bahwa prevalensi stunting di suatu negara tak boleh melebihi 20 persen. Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, menetapkan target angka stunting nasional sebanyak 14 persen,” tandasnya. (**/Zul)