Dosen IPB Kembangkan Konsep Data Desa Presisi untuk meningkatkan Pembangunan Desa di Indonesia
Dosen IPB Kembangkan Konsep Data Desa Presisi untuk meningkatkan Pembangunan Desa di Indonesia
Keberadaan desa tidak dapat dilepaskan dari agenda pembangunan nasional. Pasalnya, desa memiliki potensi sumberdaya yang selama ini dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan nasional. Namun, hingga kini potensi desa masih belum bisa optimal pengelolaannya. Salah satu penyebabnya adalah lemahnya basis data untuk pembangunan pedesaan.
“Pembangunan nasional akan berhasil jika dilaksanakan secara demokratik dan dimulai dari desa. Masalahnya saat ini adalah desa mengalami permasalahan data. Warga desa ditempatkan sebagai obyek dalam penyusunan dan pengelolaan data desa,” ungkap Dr Sofyan Sjaf, Pakar Sosiologi Pedesaan sekaligus Wakil Kepala Bidang Pengabdian kepada Masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dalam kegiatan Sekolah Pengabdian, 11/10.
Kegiatan Sekolah Pengabdian diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekologi Manusia (BEM Fema) IPB University. Kegiatan yang dilaksanakan secara daring ini merupakan seri ketiga yang dihadiri oleh peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Lebih lanjut, Dr Sofyan mengungkapkan data desa saat ini masih belum sesuai dengan kondisi asli desa. Hal tersebut menyebabkan data desa diragukan dan memerlukan banyak perbaikan. Hal ini disebabkan oleh minimnya akses data serta kurangnya kreativitas dalam penyusunan dan pengolahan data desa. Selain itu, pada umumnya data desa masih diolah secara manual sehingga berimbas pada pembangunan desa menjadi tidak terukur.
“Solusi yang ditawarkan adalah dengan membangun data desa presisi. Data yang memiliki tingkat akurasi dan ketepatan yang tinggi untuk memberikan gambaran kondisi aktual desa yang sesungguhnya,” jelas Dr Sofyan.
Data ini, katanya, diambil, divalidasi, dan diverifikasi oleh warga desa, dibantu oleh pihak luar desa, misalnya perguruan tinggi. Membangun desa presisi adalah gagasan yang sudah dikomunikasikan di tingkat desa hingga tingkat Kementerian.
Menurutnya, kualitas data sangat menentukan keberhasilan pembangunan. Data presisi ini menentukan ketepatan perencanaan dan implementasi pembangunan desa. Data desa presisi dapat berbentuk data citra desa dengan resolusi tinggi hingga lima centimeter. Di samping itu, juga ada data numerik dan data deskriptif yang bisa diakses melalui aplikasi MERDESA. “Konsep desa data presisi ini sifatnya partisipatif untuk dilakukan semua pihak sehingga akurasi data bisa tinggi,” tutup Dr Sofyan Sjaf.