DRI IPB

Ciptakan Keberagaman Makanan

Warta IPTEK

Ciptakan Keberagaman Makanan

KESEHATAN anak pada masa pertumbuhan juga dipengaruhi dari tingkat konsumsi yang harus diperhatikan orangtua.Untuk menghindari malanutrisi, maka konsumsi keberagaman makanan sangat dianjurkan.

Data pada 2007 menyebutkan bahwa jumlah anak balita penderita gizi kurang sekitar 4 juta anak. Dengan jumlah gizi buruk adalah sebesar 700.000 anak dengan jumlah yang tertangani adalah 39.000 anak per tahunnya. Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi, Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Ir Ali Khomsan MS menuturkan, ketika anak sudah menginjak usia 5 tahun, maka sudah bisa dikatakan dia sudah bisa memilih makanan. Dengan begitu, orangtua bisa menuruti apa yang anak inginkan.

Dan untuk orangtua, sebaiknya biasakan anak untuk mengonsumsi makanan yang beraneka ragam. ”Tidak ada salahnya untuk memberikan suasana demokratis dalam memilih makanan. Intinya adalah keanekaragaman makanan harus ada di setiap keluarga,” ujar pria kelahiran Ambarawa, 2 Februari 1960. Anak bisa memilih makanan yang mereka suka, asalkan diimbangi dengan kandungan gizi yang ada pada setiap makanan.Keanekaragaman makanan itu seharusnya ada pada makanan yang dikonsumsi sehari-hari.

Sementara itu, ahli gizi dari Universitas Indonesia, dr Minarto MPS mengatakan, malanutrisi ini terjadi tidak secara tiba-tiba, tetapi perlahan-lahan dan melalui proses. Artinya, malanutrisi bisa dicegah. ”Lakukan pencegahan sedini mungkin,” ujar pakar gizi yang melanjutkan studi S-2 di Filipina ini. Minarto mengatakan, cara mencegahnya bisa dengan membudayakan kembali dengan memantau berat badan anak secara rutin. Selain itu, pemberian asi eksklusif juga menjadi cara mencegah terjadinya malanutrisi.

”Makan beraneka ragam makanan mulai roti sampai umbi-umbian,”ucapnya. Konsumsi beragam vitamin yang dibutuhkan seperti vitamin A yang bisa disimpan di dalam tubuh sampai 6 bulan,atau beberapa vitamin yang harus dikonsumsi setiap harinya. Nutrition Advisor Infant Nutrition dari Nestle Indonesia, Erika Wasito mengatakan,zat gizi adalah intisari makanan. Makanan terbuat dari berbagai zat gizi yang di antaranya berupa protein, karbohidrat, lemak maupun air.

”Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa Anda seharusnya makan lima porsi buah dan sayuran setiap harinya untuk mendapatkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan,”ujar Erika. Erika berpesan untuk terus mengonsumsi jenis makanan yang bervariasi,seimbangkan makanan dengan aktivitas fisik.Dan apabila memilih diet, maka pilih diet yang kaya akan produk biji padi-padian, sayuran dan buah, rendah dalam total lemak, lemak jenuh, kolesterol dan minyak goreng, mengandung sedikit gula dan garam (sodium).(inggrid

Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/229528/36/