BNPB Gandeng PSB IPB University Berdayakan Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana
BNPB Gandeng PSB IPB University Berdayakan Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana
Banyaknya kerugian ekonomi karena bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan program pendampingan untuk percepatan pemulihan. Dalam program pemulihan ekonomi pasca bencana di Kampung Cimapag, Desa Sinar Resmi, Cisolok Sukabumi ini, BNPB menggandeng Pusat Studi Bencana (PSB), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University. Kerjasama ini akan berlangsung selama dua tahun yaitu 2020 dan 2021.
Dalam program 2020 ini BNPB bersama PSB memulai dengan aktivitas pendataan keluarga rentan dan penyebaran masyarakat serta ekonomi utama masyarakat. Pada kesempatan ini, terdata lebih kurang 30 keluarga rentan akibat longsor yang terjadi di penghujung tahun 2018. Setelah pendataan, kegiatan dilanjutkan dengan pembentukan kelompok, pemberian stimulan dan pendampingan usaha.
“Selama tahun 2020, proses pembentukan kelompok dan pembekalan usaha telah dilakukan. Pada awal November, tim fasilitator dari PSB memberikan pembekalan kepada masyarakat tentang sistem usaha gula aren dan produk pertanian,” ujar Kepala PSB, Dr Yonvitner.
Ada empat fasilitator yang terlibat, yakni Handian Purwawangsa SHut, MSi yang menyampaikan materi tentang Pengembangan Pemasaran Berbasis BUMDes untuk produk unggulan lokal, Ir Ujang Sehabuddin, MSi yang menyampaikan materi tentang penguatan usaha gula aren untuk ekonomi masyarakat. Anita Primaswari yang menyampaikan materi tentang manajemen risiko dalam usaha yang dilengkapi dengan pemaparan dari Dr Istiqlaliyah Mufkhlihati yang menyampaikan bagaimana sistem manajemen keuangan keluarga.
Pembekalan ini merupakan bagian awal upaya penguatan usaha masyarakat, terutama kampung Cimapag, melalui gula aren dan kapulaga. Untuk kelanjutan kegiatan ini, akan dipersiapkan program bantuan stimulan usaha dan pendampingan teknis usaha. Sehingga sistem usaha dapat berjalan baik dengan kerjasama dengan BUMDes.
Dr Yonvitner dan Abah Hendrik selaku pemuka adat Kasepuhan Cipta Mulya membuka pembekalan ini dengan penekanan pentingnya kelompok usaha. Dengan adanya kelompok maka usaha-usaha yang terpencar dapat disatukan sebagai sebuah korporasi usaha yang bisa berdampak besar. Selanjutnya BNPB akan menyiapkan stimulan yang akan disampaikan pada 17-18 November 2020 mendatang serta pendampingan teknis melalui PSB IPB University. (**/Zul)