DRI IPB

PROTOTIPE INOVASI PENGEMBANGAN PEPAYA PADA LAHAN SUB OPTIMAL DENGAN PENGUATAN KELEMBAGAAN KEMITRAAN

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2013

PROTOTIPE INOVASI PENGEMBANGAN PEPAYA PADA LAHAN SUB OPTIMAL DENGAN PENGUATAN KELEMBAGAAN KEMITRAAN

PROTOTIPE INOVASI PENGEMBANGAN PEPAYA PADA LAHAN SUB OPTIMAL DENGAN PENGUATAN KELEMBAGAAN KEMITRAAN

(Prototype of  Development Innovation of Papaya by Cultivating on Sub-Optimal Field with The Strengthening of Partnership)

Anna Fariyanti, Yayah K.Wagiono, M.Firdaus, Heri Harti, Endang Gunawan
1)Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT), LPPM IPB

ABSTRAK

Permintaan pepaya di Indonesia belum mampu dipenuhi dari suplai pepaya domestik baik dari  aspek  kuantitas,  kualitas  dan  kontinuitas.  Hal  tersebut  menyebabkan  kebutuhan pepaya di Indonesia dipenuhi dari impor. Oleh karena itu peningkatan suplai pepaya di Indonesia dilakukan dengan teknologi benih unggul pepaya yang telah dihasilkan PKHT IPB dan pengusahaan pepaya secara ekstensifikasi pada lahan sub optimal di luar Jawa. Selain  aspek  budidaya,  petani  pepaya  juga  dihadapkan  dengan  adanya  risiko  harga pepaya.  Tujuan  dari  kegiatan  penelitian  adalah  melakukan  diseminasi  benih  unggul pepaya hasil PKHT IPB pada lahan sub optimal; melakukan pemberdayaan petani melalui pelatihan teknologi budidaya dan pengolahan produk pepaya serta pembinaan grower bibit pepaya pada lahan sub optimal; dan inisiasi pembentukan dan penguatan kelembagaan kemitraan kelompok tani dan lembaga pemasaran. Penelitian dilakukan di Palembang sebagai wilayah yang potensial memiliki lahan sub optimal. Diseminasi benih pepaya yang dihasilkan PKHT IPB telah tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan memberikan dampak ekonomi  yang sangat besar.   Pelatihan  teknologi budidaya dan pengolahan pepaya dilakukan untuk anggota kelompok tani pada lahan sub optimal basah dan kering. Sementara itu pembinaan grower bibit pepaya dilakukan pada kelompok tani dan   mitra   penelitian   Mulligan’s   Garden.   Inisiasi   pembentukan   dan   penguatan kelembagaan kemitraan dilakukan dengan PT. Sewu Segar Nusantara sebagai distributor buah segar.

Kata kunci: Pepaya, lahan sub optimal, pemberdayaan petani, kemitraan.

ABSTRACT

Consumption of papaya is not fulfilled by domestic supply that suitable with consumer preference in terms of quantity, quality, and continuity. Because of demand and supply of papaya is not balanced, the need of papaya is fulfilled by import. The alternative to increase papaya supply are to use cultivation technology of prime seeds that created by Centre for Tropical Horticulture Studies (PKHT) IPB and to develop extensive strategy in sub-optimal  field  that  widely  available  outside  Java.  Besides  cultivation  techniques, papaya price risk is also a deeming factor for farmers to cultivate papaya. The objective of this research are to disseminate papaya seed in sub optimal field, to develop farmers group  through  training  in  cultivation  development  in  sub-optimal  plantation  and processing technology, to guide grower of papaya seed and to initiate the formation and strengthening of partnership between farmer group and marketing institutional. This research was conducted in Palembang as potential areas that have sub optimal field (dry and  wet land).   Dissemination  of seeds that  produced  by PKHT  IPB has  spread  in Indonesia  and  provided  the  economic  impact.  Training  of  technology  on  papaya cultivation and processing is done for farmer group on land sub-optimal. Development of grower conducted to farmer groups and Mulligan’s Garden as research partners. Initiation of  the  formation  and  strengthening  of  partnerships  conducted  with  PT.  Sewu  Segar Nusantara as a distributor of fresh fruit.

Keywords: Papaya, sub optimal land, farmer empowerment, partnership.

Download : Abstrak