DRI IPB

DERAJAT KEPUCATAN MUKOSA MATA SEBAGAI DASAR PEMBERIAN ANTHELMINTIKA PADA DOMBA EKOR TIPISAKIBAT HAEMONCHOSIS

Prosiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2013

DERAJAT KEPUCATAN MUKOSA MATA SEBAGAI DASAR PEMBERIAN ANTHELMINTIKA PADA DOMBA EKOR TIPISAKIBAT HAEMONCHOSIS

DERAJAT KEPUCATAN MUKOSA MATA SEBAGAI DASAR PEMBERIAN ANTHELMINTIKA PADA DOMBA EKOR TIPISAKIBAT HAEMONCHOSIS
(Observation of Eye Mucosa Membrane Color As A Basis of Anthelmintic
Treatment on Javanese Thin Tail Sheep Due to Haemonchosis)

Yusuf Ridwan, Fadjar Satrija, Elok Budi Retnani
Dep. Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet, Fakultas Kedokteran Hewan, IPB

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kepucatan mukosa mata dengan derajat infeksi dan perubahan haematologi domba ekor tipis. Sebanyak 20 ekor domba ekor tipis dibagi kedalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol tidak diinfeksi, empat kelompok berturut-turut diinfeksi dengan 500, 1000, 2000 dan 4000 L3 Haemonchosis. contortus. Sampel darah dan feses diambil setiap minggu selama delapan minggu untuk mengetahui parameter darah dan jumlah telur cacing (TTGT). Disamping itu pengamatan terhadap perubahan tingkat kepucatan mukosa  matadengan skoring mulai 1 (normal) sampai 5 (parah). Domba disembelih pada akhir penelitian untuk menghitung jumlah cacing. Hasil infeksi larva infektif H.contortus menunjukkan persentase jumlah cacing dewasa   berbanding   terbalik   dengan   jumlah   infeksi   larva.   Pemeriksaan   klinis menunjukkan  derajat  infeksi  tersebut  menyebabkan  perubahan  warna  mukosa  mata dengan skor berkisar antara 1 sampai 3. Rataan jumlah cacing semakin meningkat sejalan dengan peningkatan skor mukosa. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan terdapat perbedaan nyatakadar Hb, nilai PCV dan jumlah RBC diantara tingkat kepucatan mukosa. Berdasarkan parameter nilai Hb dan PCV, tingkat kepucatan mukosa mata dengan skor 3 merupakan batas dimana domba mulai mengalami anemia.

Kata kunci: Kepucatan mukosa mata, haemonchosis, domba ekor tipis, anemia.

ABSTRACT

This study was conducted to determine the association between eye mucosal pallor with the degree of infection and hematological changes in Javanese Thin Tail sheep. A total of
20 thin tail sheep were divided into 5 groups namelyuninfected control group, and four
infected groups receiving 500 , 1000 , 2000 and 4000 Haemonchosis. Contortus L3. Blood and faecal samples were taken weekly for eight weeks to determine blood parameters (RBC, HB and PCV) and the number of worm eggs (EPG). Observation on eye mucosal color was done by scoring from 1 (normal) till 5 (severe). All sheeps were slaughtered at the end of the study for worm counting. The percentage of adult worm establshment were   inversely proportional to the number of larvae doses. Clinical obsevation of the mucosa color produced score ranging from 1 to 3. The mean number of worms increase along with the mucosal scores. Blood tests showed there were significant differences of Hb , PCV and RBC count values among mucosal scores. Based on the parameter values of Hb and PCV, sheep with the mucosal score of 3 have started to suffer from anemia.

Keywords: Eye Mucosa Color, haemonchosis, javanese thin tail sheep, anaemia.

Download : Abstrak