DRI IPB

Biokonversi Lignoselulosa Tanaman Jagung Menjadi Bioetanol Melalui Sakarifikasi dan Ko-Fermentasi Simultan (SKFS) Menggunakan Biakan Campuran – Djumali Mangunwidjaja, Anas Miftah Fauzi, Sukardi, Wagiman

Buku 1 2010: BIDANG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN

Biokonversi Lignoselulosa Tanaman Jagung Menjadi Bioetanol Melalui Sakarifikasi dan Ko-Fermentasi Simultan (SKFS) Menggunakan Biakan Campuran – Djumali Mangunwidjaja, Anas Miftah Fauzi, Sukardi, Wagiman


BIOKONVERSI LIGNOSELULOSA  TANAMAN JAGUNG MENJADI BIOETANOL MELALUI SAKARIFIKASI DAN KO-FERMENTASI SIMULTAN (SKFS) MENGGUNAKAN BIAKAN CAMPURAN
(Bioconversion of Corn Stover Lignocellulosic to Bioethanol by Simultaneous Saccharification and Co-Fermentation (SSCF) Using Mixed Culture)

Djumali Mangunwidjaja1), Anas Miftah Fauzi1),  Sukardi1) , Wagiman2)
1)Dep. Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB
2)Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Sekolah Pasca Sarjana, IPB

ABSTRAK

 

Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan alternatif proses konversi lignoselulosa dari tanaman jagung menjadi etanol melalui proses Sakarifikasi dan Ko-fermentasi Simultan (SKFS). Biomassa diberi perlakuan awal dengan Ca(OH)2 dan hidrotermolisis, dilanjutkan prehidrolisis enzimatik pada suhu 50 OC selama 24 jam. Selanjutnya sakarifikasi menggunakan enzim selulase, xilanase dan ?-glukosidase, sedangkan fermentasi menggunakan dua biakan campuran yaitu Saccharomyces cereviseae dan Pichia stipitis (Biakan I) serta Zymomonas mobilis dan Pichia stipitis (Biakan II). Waktu  inkubasi SKFS adalah 24, 48, 72, dan 96 jam. Gula reduksi setelah prehidrolisis sebesar 11,63 g/l, sedang produksi etanol tebaik mencapai 6,31 g/l untuk biakan I  dan 9,94  g/l untuk biakan II dengan waktu inkubasi yaitu 72 jam. Gula yang terkonversi pada kondisi terbaik untuk biakan I dan II adalah 32,00 % dan 53,03 %.
 

Kata kunci : Biokonversi, lignoselulosa, bioetanol, SKFS, limbah tanaman jagung.

ABSTRACT

In this research ,  Simultaneous Saccharification and Co-Fermentation (SSCF) was developed to convert corn stover lignocellulosic biomass to ethanol. The corn stover biomass was pretreated using Ca(OH)2 and hydrothermolysis, then an enzimatic prehydrolysed at 50 OC,  24 h was conducted prior to SSCF.  In the saccharification process, cellulase, xylanase and ?-glucosidase were used, whereas for the co-fermentation two mixed cultures applied were culture I (Saccharomyces cereviseae and Pichia stipitis) and culture II (Zymomonas mobilis and Pichia stipitis). SSCF was done at incubation time of 24, 48, 72, and 96 hours. The sugar after prehydrolysis was  11,63 g/l, meanwhile the higest ethanol production  of  6,31 g/l and  9,94 g/l were reached for for cultures I and  culture II at 72 hours of incubation time. The sugar which converted in the process of the culture I and II were 32.00 % and 53.03 %  respectively.
 

Keywords : Bioconversion, lignocellulose, bioethanol, SSCF, corn stover.

Download : Abstrak