Antioksidan Pencegah Aterosklerosis
Antioksidan Pencegah Aterosklerosis
|
|
|
|
|
ATEROSKLEROSIS menyumbang 28% penyebab kematian di dunia.Penyakit yang bisa disebabkan oleh stroke dan penyakit jantung ini bisa dicegah dengan asupan multivitamin yang kaya antioksidan. Aterosklerosis adalah arteriosklerosis plus adanya ateroma (plak kekuningan) yang mengandung lipid dan kolesterol pada dinding arteri. Dengan kata lain, arteriosklerosis adalah proses pengerasan dinding arteri dan penyempitan lumen arteri. Faktor risiko aterosklerosis yang telah dikenal antara lain tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes (kencing manis), kadar LDL kolesteroltinggi, kadarHDLkolesterol rendah, obesitas, kurang berolahraga, merokok,dan riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Akan tetapiteori lainmengenaifaktorrisiko ini berkembang sehingga aterosklerosis juga dapat terjadi melalui proses inflamasi kronik dan stres oksidatif. Pada dinding pembuluh darah arteri, terdapat sel endotel yang melepaskan nitric oxide dan bersifat antara lain mengatur kelenturan pembuluh darah, menjaga komposisi otot tetap seimbang, serta mencegah pembekuan darah sehingga tidak terjadi inflamasi dan stres oksidatif. Jika sel endotel mengalami kerusakan, maka nitric oxide berkurang, sistem keseimbangan dinding pembuluh darah akan terganggu dan terjadi penebalan otot dinding pembuluh darah sehingga makrofag,trombosit ,LDL kolesterol yang teroksidasi akan membentuk suatu kompleks yang disebut fatty streak.“Jika proses ini terjadi terus-menerus terjadi akan terbentuk plak aterosklerosis. Endotel sendiri merupakan sel yang menentukan panjang-pendeknya usia seseorang,”ungkap Dr dr Joko Maryono SpPD SpJP FiHA FASE, dalam acara Pengaruh Suplementasi Multi Vitamin-Mineral Terhadap Status Antioksidan, pada Senin (12/7) lalu. Jikainflamasidanstresoksidatif dapat dicegah, maka proses pembentukanaterosklerosissecarateori inflamasi dan stres oksidatif tentunya dapat dicegah.Sayangnya,sebagian dari masyarakat yang hidup di daerah perkotaan tidak dapat mengelakdaristresoksidatifataupaparan radikal bebas.Namun,hal ini dapat ditangkal dengan kehadiran antioksidan. Antioksidan sendiri merupakan suatu enzim yang dapat memperlambat, mencegah, atau menangkal interaksi oksidan dengan target molekulnya. Antioksidan terdiri atas dua macam, yaitu antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh terdiri atas Superoxide dismutase (SOD), katalase, dan glutathione peroxidase(Gpx). Ada pula antioksidan yang didapatkan dari luar tubuh, yaitu vitamin E,vitamin C,vitamin A,karotenoid, dan betakaroten. Namun yang paling penting adalah antioksidan yang dihasilkan oleh tubuh kita sendiri, yaitu SOD. SOD adalah enzim yang berfungsi memperbaiki sel dan mengurangi kerusakan sel yang ditimbulkan oleh seperoksida, yaitu radikal bebas yang terdapat dalam tubuh. SOD terdapat di bagian luar dan dalam sel serta sebagai senyawa yang dapat menghasilkan kulit yang sehat. SOD bekerja dengan cara melindungi sel dan jaringan dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas oksigen, seperti anion superoksida, radikal hidroksil,dan hidrogen peroksida. Enzim SOD berfungsi sebagai katalisator reaksi dismutasi dan anion superoksida menjadi hidrogen peroksida. “Sebenarnya enzim ini sudah ada dalam tubuh, tetapi memerlukan batuan zat gizi seperti CU, Mn, dan Zn, agar bisa bekerja optimal,”kata Joko. Kolesterol tinggi,tekanan darah tinggi, merokok,, menyebabkan gangguan inflamasi (peradangan) dan stres oksidasi sehingga tubuh akanmengeluarkan superoxide(O2-) yang akan mengikat nitric oxide. Padahal nitric oxidemempunyai peranan penting dalam pembuluh darah sehingga jumlah nitric oxide menjadi menurun. SOD berperan dalam melawan radikal bebas superoxide dan mengubah molekul jahat menjadi tidak jahat atau tidak reaktif sehingga keadaan menjadi seimbang. SOD sebagai enzim yang dihasilkan oleh tubuh, dikeluarkan pertama kali oleh tubuh untuk menangkal radikal bebas. Proses inflamasi dan penuaan menyebabkan jumlah SOD dalam tubuh akan menurun. Padahal, radikal bebas akan terus diproduksi,baik dari luar maupun dalam tubuh. SOD dari luar dapat meningkatkan jumlah SOD d a l a m tubuh. Dalam kesempatan tersebut,pengajar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Dr Rimbawan memaparkan hasil riset mengenai pengaruh suplementasi multivitamin mineral terhadap status antioksidan.Penelitian ini melibatkan 150 orang karyawati yang bekerja di sebuah pabrik garmen di Bogor. “Mereka dipilih karena karyawan pabrik merupakan kelompok usia subur yang berisiko terkena kekurangan gizi mikro serta terpapar stres oksidatif karena bekerja massal di ruang terbatas dalam posisi berdiri terus menerus,” kata Rimbawan. Stres oksidatif terjadi jika terdapat ketidakseimbangan antara oksidan dan antioksidan dalam tubuh. Penelitian dilakukan selama 70 hari dengan membagi sampel ke dalam dua kelompok besar, yaitu mereka yang diberi suplemen multivitamin dan plasebo. Hasil penelitian menunjukkan, pemberian multivitamin mineral pada wanita dapat meningkatkan kadar vitamin E dan kadar SOD.Serta meningkatkan kadar vitamin A dan C.“Untuk itu,suplementasi multi-zat gizi mikro dianjurkan untuk memperbaiki status gizi antioksidan wanita pekerja yang berisiko terpapar stres oksidatif,”kata Rimbawan. (sri noviarni) Sumber : http://www.seputar-indonesia.com |
